Kementerian Pendidikan tolak petisi untuk tunda jam masuk sekolah

14/11/2025 17:58(Diperbaharui 14/11/2025 17:58)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Kementerian Pendidikan Taiwan. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Kementerian Pendidikan Taiwan. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 14 Nov. (CNA) Kementerian Pendidikan (MOE) Taiwan pada hari Kamis (13/11) menanggapi secara resmi sebuah petisi yang menyerukan agar sekolah menengah pertama dan atas (SMP/SMA) memulai pelajaran dua jam lebih lambat, dengan mengatakan bahwa perubahan tersebut akan menghambat proses belajar.

Usulan tersebut, yang diajukan pada bulan September di situs partisipasi kebijakan publik Dewan Pengembangan Nasional dan didukung oleh lebih dari 12.000 orang, berpendapat bahwa waktu mulai yang lebih siang dapat meningkatkan kualitas tidur dan efisiensi belajar siswa.

Dalam tanggapan tertulisnya, MOE menjelaskan bahwa menunda waktu mulai sekolah dari pukul 8 pagi menjadi pukul 10 pagi akan memangkas 10 jam pelajaran per minggu, sehingga siswa tidak memiliki cukup waktu untuk mempelajari kurikulum dan mengembangkan kompetensi dasar.

Menurut MOE, survei terhadap pemerintah daerah yang dilakukan pada tahun 2023 menemukan dukungan bulat untuk mempertahankan jadwal saat ini, di mana sebagian besar siswa SMP dan SMA memulai pelajaran sekitar pukul 8 pagi.

(Oleh James Thompson, Chen Chih-chung, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.