Pria Taiwan yang dibebaskan bersyarat dalam pembunuhan kekasih ditahan atas kemantian mantan pacar

12/11/2025 18:17(Diperbaharui 12/11/2025 18:17)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Otoritas setempat)
(Sumber Foto : Otoritas setempat)

Taoyuan, 12 Nov. (CNA) Seorang pria di Taoyuan yang pernah dipenjara sepuluh tahun karena mencekik dan membunuh pacarnya kembali ditahan tanpa akses komunkasi pada Rabu (12/11) atas dugaan membunuh mantan kekasihnya hari Senin, kata kejaksaan.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Kejaksaan Distrik Taoyuan mengatakan pihaknya menerima pemberitahuan tentang sebuah kasus pembunuhan pada Senin dari Kantor Polisi Pingzhen.

Menurut penyidikan kepolisian, tersangka, pria bermarga Lee (李) (49), mengaku membunuh mantan pacarnya yang bermarga Chou (周), di dekat kediaman Chou di Distrik Pingzhen pada Senin pagi.

Setelah diinterogasi lebih lanjut, Lee mengatakan kepada kejaksaan bahwa ia telah mengatur pertemuan dengan Chou untuk mencoba membujuknya agar kembali menjalin hubungan.

Karena takut mengganggu kerabatnya, Chou meminta Lee untuk memindahkan pembicaraan mereka ke lahan kosong di dekat situ, di mana Lee marah karena sikap Chou dan mencekiknya hingga tewas, kata kejaksaan.

Pengadilan Distrik Taoyuan pada Rabu menyetujui permintaan kejaksaan untuk menahan Lee tanpa akses komunikasi selama ia diselidiki atas dugaan pembunuhan, demikian pernyataan tersebut.

Lee sebelumnya dijatuhi hukuman 18,5 tahun penjara pada 2009 karena mencekik pacarnya hingga tewas di Distrik Yangmei, Taoyuan tahun 2008.

Ia kemudian dibebaskan bersyarat pada 2019 karena berkelakuan baik setelah menjalani sepuluh tahun masa hukuman, dan baru-baru ini menyelesaikan masa percobaannya, menurut sumber yang mengetahui kasus tersebut.

Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Taiwan, pembunuhan dapat diancam dengan hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara paling singkat sepuluh tahun, tergantung pada sifat kejahatannya.

Yuan Eksekutif menyetujui rancangan undang-undang (RUU) pada akhir Oktober untuk mencabut kemungkinan pembebasan bersyarat bagi pelaku kejahatan yang dijatuhi hukuman sepuluh tahun atau lebih untuk pembunuhan, percobaan pembunuhan, dan kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan luka berat atau kematian. RUU tersebut harus disetujui Yuan Legislatif agar menjadi undang-undang.

(Oleh Yeh Chen, Matthew Mazzetta, dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.