OAC Taiwan dan The Habibie Center umumkan kerja sama pengelolaan sampah laut Indonesia

11/11/2025 19:02(Diperbaharui 11/11/2025 19:02)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Peluncuran proyek kerja sama pengelolaan sampah laut Indonesia pada 5 November 2025. (Sumber Foto : OAC)
Peluncuran proyek kerja sama pengelolaan sampah laut Indonesia pada 5 November 2025. (Sumber Foto : OAC)

Taipei, 11 Nov. (CNA) Dewan Urusan Kelautan (OAC) Taiwan dan lembaga pemikir The Habibie Center (THC) telah mengumumkan proyek kerja sama pengelolaan sampah laut Indonesia dengan harapan dapat menurunkan pencemaran plastik di kawasan Indo-Pasifik dan mengembangkan industri ekonomi sirkular kelautan, kata OAC.

OAC dalam sebuah rilis pers menyampaikan bahwa melalui penelitian bersama, koordinasi kebijakan, dan pertukaran pengetahuan, kerja sama yang berlandaskan nota kesepakatan ini bertujuan memperkuat kemampuan Indonesia dalam menangani sampah laut, menuju bahari yang lebih bersih.

Pemerintah Republik Indonesia (RI) telah berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 persen sebelum 2025, namun masalah pencemaran laut di sana masih sangat serius, dengan studi menunjukkan setiap tahunnya ada hingga 484.000 ton sampah yang masuk ke laut dari Indonesia, kata OAC.

Sampah laut tidak mengenal batas negara, kata OAC, dan Taiwan, yang memiliki keunggulan dalam tata kelola, sistem pemantauan, dan teknologi maritim, dapat menjadi rujukan penting bagi kebijakan Indonesia. Kerja sama ini memiliki makna strategis dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut bersama, kata mereka.

Menteri OAC Kuan Bi-ling (管碧玲), melalui siaran pers menekankan bahwa hanya melalui kepercayaan dan kerja sama lintas negara, kesehatan dan vitalitas laut dapat dipulihkan.

Taiwan berkomitmen untuk memanfaatkan platform kerja sama internasional guna berbagi pengalaman dan menyelaraskan strategi dengan Indonesia dan mitra regional lainnya, demi mewujudkan laut Indo-Pasifik yang berkelanjutan dan bersih, ujarnya.

Proyek kerja sama ini diumumkan peluncurannya dalam sebuah konferensi pers pada 5 November di Indonesia, oleh sejumlah personel OAC serta Ketua Dewan Pembina THC Ilham Akbar Habibie dan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional Muhammad Reza Cordova.

Dalam kesempatan itu, selain ada penjelasan peran dan komitmen OAC dan THC dalam mendukung proyek tersebut, turut dibagikan pengalaman Taiwan dalam inovasi teknologi dan partisipasi komunitas.

Pada 6 November, kedua pihak melanjutkan dengan penyelenggaraan lokakarya internasional yang menghadirkan pakar dari Taiwan, Indonesia, Jepang, dan Filipina untuk saling bertukar pengalaman praktik di masing-masing negara.

OAC menyatakan kedua pihak akan terus mendorong publikasi artikel bersama dan penelitian kolaboratif, dengan target konkret menghasilkan hasil riset bersama yang substansial sebelum 2026 serta mendorong rekomendasi kebijakan terkait untuk diadopsi lembaga Pemerintah RI.

Selain itu, selama kunjungan yang berlangsung dari 4 hingga 7 November tersebut, delegasi OAC juga melakukan kunjungan kehormatan ke Biro Sumber Daya Manusia Aparatur dan Organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Menurut biro tersebut, sejak kunjungan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Nyoman Radiarta ke Taiwan pada September, mereka telah aktif mendorong kerja sama bilateral, kata OAC.

Biro tersebut mengatakan Taiwan dapat membantu Indonesia dalam melatih para pelatih inti untuk tata kelola kelautan, serta menyediakan kesempatan magang di lembaga pemerintah atau perusahaan, menurut OAC.

OAC menyatakan apresiasi atas hal tersebut, dan akan secara aktif menilai berbagai bentuk kerja sama dalam pendidikan literasi kelautan, pengembangan sumber daya manusia bidang kemaritiman, serta program magang bagi generasi muda.

(Oleh Chang Ai dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.