Taipei, 7 Nov. (CNA) Seorang kapten kapal yang menyelamatkan tiga orang dalam kecelakaan perahu perikanan lainnya di perairan utara Taiwan pada Kamis (6/11) menceritakan detik-detik hilangnya seorang anak buah kapal migran (ABK) Indonesia dalam insiden tersebut.
Kapal perikanan "Li Fa No. 168" terbalik di perairan utara Tanjung Fugui pada Kamis, membuat enam orang tercebur. Tiga di antaranya telah diselamatkan perahu rekannya, "Li Fa No. 368", sementara tiga lainnya masih dicari.
Baca juga: ABK migran Indonesia hilang pasca kecelakaan kapal di perairan barat laut Taiwan
Setelah kembali ke Pelabuhan Perikanan Badouzi pada Jumat dini hari, kapten "Li Fa No. 368" yang bermarga Yen (嚴) mengatakan "Li Fa No. 168" sempat mengirim sinyal permintaan bantuan dengan menyebut mereka mengalami kebocoran.
Yen mengatakan bahwa ia, yang sedang beroperasi di sekitar 2 mil laut dari tempat kejadian, segera menarik jaring serta menuju lokasi. Ketika tiba, ia mengamati ombak besar meski cuaca baik, serta melihat buritan "Li Fa No. 168" rusak sehingga air laut masuk dan kapal terbalik dengan lambung menghadap ke atas, ujarnya.
Ia mengatakan bahwa dua kru asal Tiongkok terlihat memegang benda-benda terapung di permukaan laut, sementara dua ABK migran Indonesia duduk di atas lambung kapal yang terbalik.
Dalam upaya penyelamatan, seorang ABK migran Indonesia yang duduk di atas lambung terseret ombak dan kelelahan hingga jatuh ke laut dan menghilang, sementara tiga lainnya berhasil diselamatkan, kata Yen.
Yen menambahkan bahwa kru yang selamat mengaku sempat melihat kapten "Li Fa No. 168", bermarga Hu (胡), dan seorang ABK Indonesia berenang keluar dari kabin kapal.
Namun, kru tersebut mengatakan ia tidak melihat seorang awak asal Tiongkok lainnya yang hilang, dan menduganya masih di dalam kabin saat kejadian dan gagal keluar, kata Yen.
Ketua Keelung Fishermen's Association, Chien Chien-hui (簡建輝) mengatakan, dengan semakin mendekatnya badai tropis, ia berharap penjaga pantai dan instansi terkait dapat memanfaatkan waktu penyelamatan emas 72 jam untuk mengerahkan penyelam demi mencari tiga awak yang hilang di bawah kapal.
"Li Fa No. 168", yang terdaftar di Kota Keelung, berangkat dari Pelabuhan Perikanan Badouzi pada pukul 5.12 dini hari Jumat dengan membawa enam awak: seorang warga Taiwan, tiga asal Tiongkok, dan dua warga negara Indonesia.
Fishery Radio Station wilayah Keelung menerima laporan pada pukul 12.51 siang bahwa "Li Fa No. 168" terbalik di perairan 23 mil laut utara Tanjung Fugui.
"Li Fa No. 368" kemudian menyelamatkan tiga awak sekitar pukul 1 siang. Hingga Jumat pagi, penjaga pantai dan instansi terkait masih melakukan pencarian terhadap kapten Hu, seorang awak asal Tiongkok, dan seorang ABK migran Indonesia.
Baca juga: Dua ABK migran Indonesia masih hilang pasca kecelakaan kapal di perairan utara Taiwan
Dalam kejadian lainnya, kapal perikanan "Yu Shan No. 26" yang terdaftar di Distrik Wanli, New Taipei terbalik pada Rabu malam di perairan 14 mil barat laut muara Sungai Tamsui. Enam awak telah berhasil diselamatkan, sementara kapten telah ditemukan tewas dan dua ABK migran Indonesia masih hilang.
(Oleh Wang Chao-yu dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF