Hualien perintahkan evakuasi warga akibat ancaman banjir susulan

24/09/2025 14:54(Diperbaharui 24/09/2025 15:03)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Kondisi banjir di Kecamatan Guangfu, Kabupaten Hualien pada Rabu. (Sumber Foto : CNA, 24 September 2025)
Kondisi banjir di Kecamatan Guangfu, Kabupaten Hualien pada Rabu. (Sumber Foto : CNA, 24 September 2025)

Taipei, 24 Sep. (CNA) Warga Kecamatan Guangfu, Kabupaten Hualien, diperintahkan mengungsi pada Rabu (24/9) menyusul kekhawatiran Danau Penghalang Sungai Matai’an kembali meluap, setelah luapan bendungan itu menewaskan 14 orang dan membuat 124 lainnya hilang.

Sekitar pukul 11.30 siang, siaran lokal meminta warga menghentikan aktivitas pembersihan dan segera menuju Ruisui untuk keselamatan. Otoritas mengatakan laporan pasti terkait luapan baru masih menunggu konfirmasi, tetapi langkah pencegahan tetap diperlukan karena hujan deras dan kondisi tanah yang labil.

Pusat Operasi Darurat Nasional (CEOC) melaporkan bahwa 14 tubuh yang ditemukan sejauh ini seluruhnya berada di Guangfu. Sebanyak 124 orang masih hilang, sementara 34 orang lainnya luka-luka, hampir separuhnya di Hualien.

Menteri Dalam Negeri Liu Shyh-fang (劉世芳) memperingatkan bahwa tambahan curah hujan di wilayah timur Taiwan berpotensi memicu banjir bandang susulan. Peringatan aliran puing tingkat merah masih berlaku untuk Guangfu, Fenglin, Wanrong, serta Taimali di Taitung.

Survei oleh pesawat nirawak menunjukkan ketinggian air mulai surut, namun saluran sungai yang tersumbat di hilir masih berisiko menimbulkan banjir. Lebih dari 4.800 warga di Guangfu, Fenglin, dan Wanrong telah dievakuasi atau ditempatkan di tempat penampungan sementara, banyak di antaranya di gereja dan balai komunitas yang dilengkapi makanan serta air minum.

Dua stasiun pengisian bahan bakar umum milik CPC Corp. Taiwan di Guangfu dan dekat Matai’an mengalami kerusakan. Tim perbaikan sudah dikerahkan, sementara personel militer bersiaga membantu pembersihan puing jika diizinkan warga, menurut CEOC.

(Sumber Video : Kanal Youtube Fokus Taiwan Indonesia)

Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰) memerintahkan kementerian terkait tetap berada di Hualien untuk mendukung upaya penanggulangan bencana.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA) menyebutkan curah hujan di Guangfu mulai berkurang, namun memperingatkan Taiwan timur dan tenggara masih berpotensi dilanda hujan lebat atau badai lokal. 

Hingga pukul 10 pagi, curah hujan tertinggi tercatat di Desa Yanping, Taitung, sebesar 306 milimeter (mm), diikuti 211 mm di Chunri, Pingtung, dan 132 mm di Fuli, Hualien. CWA memperkirakan hujan mereda pada siang hari, tetapi kondisi tanah yang jenuh di Hualien dan Taitung masih berpotensi longsor dan banjir bandang.

CWA juga menambahkan bahwa Taifun Ragasa telah bergerak menuju Tiongkok tenggara, sementara sistem baru, Taifun Bualoi, diperkirakan melintas di Laut China Selatan tanpa memberikan dampak langsung pada Taiwan.

(Oleh Chang Yi-liang, Chang Chi, Liu Chieng-pang, Chang Hsiung-feng, Evelyn Kao, dan Jennifer Aurelia)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.