Taipei, 5 Juli (CNA) Sebuah survei menemukan bahwa 60 persen warga Taiwan tetap menolak untuk mengizinkan motor gede (250cc ke atas) melintas di jalan tol nasional, kata Biro Jalan Tol (FB) pada Rabu (2/7).
Kekhawatiran utama yang dikutip dalam survei tersebut adalah persepsi bahwa pengendara motor tidak mematuhi aturan lalu lintas, menyalip sesuka hati, dan menyalip di antara kendaraan, sehingga menimbulkan risiko keselamatan dan membuat pengemudi mobil merasa cemas, kata biro tersebut.
FB mengatakan survei yang dilakukan pada bulan Maret, yang ke-12 tentang apakah larangan sepeda motor besar di jalan tol nasional harus dicabut, menunjukkan hasil yang konsisten dengan temuan sebelumnya.
Di antara responden yang mendukung akses bersyarat, banyak yang lebih memilih pembatasan penggunaan sepeda motor hanya pada hari kerja, kata biro tersebut.
Lebih dari 80 persen pendukung mengatakan akses harus dibatasi pada bagian-bagian jalan tol tertentu, dengan dukungan terkuat untuk membuka Jalan Tol Nasional No. 6, yang juga dikenal sebagai Jalan Tol Timur-Barat Tengah, yang membentang antara Distrik Wufeng di Taichung dan Kelurahan Puli di Kabupaten Nantou.
Biro tersebut mengatakan hanya akan melanjutkan uji coba pembukaan jika ada kesepakatan luas di masyarakat dan dukungan pemerintah daerah.
Survei yang dilakukan pada 11-21 Maret ini mengumpulkan tanggapan dari 2.292 pengguna telepon rumah dan ponsel. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin kesalahan plus atau minus 2 poin persentase, menurut biro tersebut.
Meskipun ada amandemen pada 2011 terhadap Undang-Undang Manajemen dan Sanksi Lalu Lintas Jalan yang secara bersyarat mengizinkan sepeda motor besar di jalan tol, termasuk usulan untuk menguji akses tersebut di Jalan Tol Nasional No. 6, Jalan Tol Nasional No. 8, dan sebagian Jalan Tol Nasional No. 3, belum ada uji coba yang dilakukan hingga saat ini.
Hal ini telah membuat kelompok pengendara sepeda motor besar sesekali mengadakan acara yang mengadvokasi hak-hak di jalan.
Selesai/IF