RS Taipei pamerkan platform AI pertama di dunia untuk bantu diagnosis skizofrenia

05/07/2025 11:58(Diperbaharui 05/07/2025 11:58)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Albert Yang, wakil direktur Pusat Pengembangan AI Medis di Rumah Sakit Umum Veteran Taipei. (Sumber Foto : CNA, 2 Juli 2025)
Albert Yang, wakil direktur Pusat Pengembangan AI Medis di Rumah Sakit Umum Veteran Taipei. (Sumber Foto : CNA, 2 Juli 2025)

Taipei, 5 Juni (CNA) Rumah Sakit Umum Veteran Taipei (TVGH) hari Rabu (2/7) memamerkan platform bertenaga kecerdasan buatan (AI) pertama di dunia yang dirancang untuk membantu diagnosis skizofrenia, dengan klaim akurasi lebih dari 90 persen dan mampu melampaui batas penilaian tradisional berbasis gejala.

"Bidang psikiatri telah lama berharap dapat mengidentifikasi penanda biologis objektif yang dapat membantu mengkuantifikasi gejala [penyakit mental]," kata Albert Yang (楊智傑), wakil direktur Pusat Pengembangan AI Medis TVGH.

Dalam konferensi pers di rumah sakit, Yang mengatakan bahwa karena kurangnya alat diagnostik objektif, evaluasi psikiatri selama ini sangat bergantung pada observasi klinis dan wawancara subjektif, sehingga menyulitkan dokter untuk benar-benar memahami kondisi pasien dan perubahan fungsi otak.

Dengan tantangan tersebut, ia memimpin tim yang mengembangkan BrainProbe, platform bertenaga AI pertama di dunia yang mampu membantu diagnosis skizofrenia, penyakit mental berat yang terkait dengan kelainan neurotransmisi dan degenerasi struktur serta fungsi otak.

Berdasarkan data dari lebih dari 1.500 partisipan lokal yang dicatat sejak 2012 -- termasuk individu sehat dan penderita skizofrenia -- BrainProbe mampu mengkuantifikasi kelainan otak terkait skizofrenia menggunakan pemindaian MRI dan algoritma pemelajaran dalam, dengan versi awalnya telah digunakan pada 2019 untuk membantu diagnosis pasien, menurut Yang.

Sebagai contoh bagaimana platform ini membantu diagnosis skizofrenia -- yang memengaruhi sekitar 1 persen populasi global -- Yang mengutip kasus seorang pasien berusia 30 tahun yang mengalami halusinasi pendengaran dan delusi paranoid, mencari pengobatan di TVGH karena diduga mengalami gangguan mental.

"BrainProbe mampu mendeteksi tanda-tanda degenerasi pada fungsi dan struktur otaknya -- khususnya di area yang lebih dalam seperti insula dan lobus temporal," kata Yang, seraya menambahkan bahwa kelainan yang terkait dengan skizofrenia mendorong evaluasi lebih lanjut, dan pasien tersebut kemudian dipastikan mengidap penyakit itu.

Selain itu, Yang mengatakan bahwa kemampuan terpenting dari BrainProbe -- yang kini memiliki tingkat akurasi 91,7 persen untuk diagnosis skizofrenia -- adalah kemampuannya melacak perubahan otak seiring bertambahnya usia.

Platform ini telah membangun indeks prediksi penuaan otak dan mekanisme untuk memantau perubahan patologis pada struktur dan fungsi otak, tambahnya.

Terkait penggunaannya di Taiwan, Yang mengatakan BrainProbe -- yang meraih emas dalam kategori Kemajuan Pengobatan Neurologis di Edison Awards 2025 -- masih dalam peninjauan oleh Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan Taiwan, namun pasien saat ini dapat mengakses platform tersebut di TVGH secara mandiri melalui program uji klinis.

Ketika ditanya CNA tentang pengembangan BrainProbe ke depan, Yang mengatakan timnya saat ini bekerja sama dengan institusi medis di luar negeri untuk menggabungkan data dari populasi di luar Taiwan.

"Kami berharap platform ini dapat diterapkan di berbagai kelompok etnis untuk memungkinkan penelitian yang lebih akurat," kata Yang.

(Oleh Sunny Lai dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.