Taipei, 1 Juli (CNA) Pelajaran tentang Indonesia menjadi kegiatan favorit para pelajar SMP Beitou di Taipei dalam sebuah ekstrakurikuler bertema budaya internasional yang dibuka sekolah tersebut bersama Chinese Culture University (CCU), kata universitas yang berbasis di ibu kota Taiwan tersebut.
Baca juga: Ekstrakurikuler berisi budaya Indonesia diluncurkan di SMP Taipei
"Aku paling suka pelajaran tentang makanan Indonesia. Waktu itu kami mendengarkan cerita tentang rendang, dan belajar menyebutkan nama-nama makanan dalam bahasa Indonesia. Sangat spesial!" ujar Ho (何), pelajar kelas 8, dengan antusias menceritakan kesan mendalamnya terhadap pelajaran itu, menurut rilis pers CCU.
Ekstrakurikuler Budaya Internasional ini, yang dimulai pada semester genap tahun ajaran 2024/2025 dengan durasi 12 pekan untuk kelas 7 dan 8 SMP Beitou, membantu pelajar menjelajahi ragam budaya dari berbagai penjuru dunia tanpa perlu keluar negeri melalui desain pembelajaran yang menarik dan interaktif, kata CCU.
Mahasiswa dari Indonesia, Vietnam, Rusia, serta Saint Vincent dan Grenadines menjadi pengajar, menyusun kurikulum yang meliputi geografi, ekologi, kuliner, seni, musik, hingga pariwisata dengan berbagai tingkat kesulitan yang menggabungkan aspek pengetahuan dan kesenangan, menurut universitas.
Para pelajar membuat poster ekologi dan kostum karnaval dari Saint Vincent dan Grenadines, memainkan teka-teki keping cetak kayu tradisional Vietnam, mencicipi kudapan dan mendesai boneka khas Rusia, serta mengeksplorasi destinasi wisata dan budaya kuliner Indonesia melalui permainan, kata CCU.
Di antara semua kegiatan, pelajaran tentang Indonesia menjadi favorit para pelajar, menurut CCU. Selain belajar geografi dan bahasa Indonesia, mereka juga mendengarkan kisah budaya di balik rendang, yang memperkenalkan mereka pada keberagaman etnis dan kebiasaan makan masyarakat Nusantara.
Para pelajar pun mencoba menyebutkan bahan-bahan seperti daging sapi, cabai, dan santan dalam bahasa Indonesia, sembari menikmati aroma harum yang memenuhi ruang kelas, meningkatkan kemampuan bahasa dan pemahaman budaya secara bersamaan, kata universitas.
Dalam sesi evaluasi akhir, banyak pelajar mengungkapkan, "Rasanya seperti sudah keliling dunia," dan "Saya tidak hanya belajar pengetahuan, tetapi juga belajar menghormati budaya lain," menurut universitas.
Para mahasiswa asing juga memberikan apresiasi terhadap siswa SMP Beitou yang menunjukkan rasa ingin tahu tinggi dan keterbukaan, aktif bertanya dan mengeksplorasi budaya lain, kata universitas.
Selesai/JA