Penulis Taiwan Peng Ko meninggal dunia pada usia 100 tahun

03/07/2025 18:00(Diperbaharui 03/07/2025 18:00)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Penulis Taiwan Peng Ko (kiri), yang nama aslinya adalah Yao Peng, meninggal dunia pada usia 100 tahun pada 30 Juni. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Penulis Taiwan Peng Ko (kiri), yang nama aslinya adalah Yao Peng, meninggal dunia pada usia 100 tahun pada 30 Juni. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 3 Juli (CNA) Penulis Taiwan dan mantan presiden Taipei Chinese Center, Peng Ko (彭歌), meninggal dunia pada 30 Juni di usia 100 tahun, demikian disampaikan oleh pusat tersebut pada hari Selasa (1/7).

Lahir di Tianjin pada tahun 1926, Peng, yang nama aslinya adalah Yao Peng (姚朋), pindah ke Taiwan pada tahun 1949. Ia menjabat sebagai presiden Taipei Chinese Center, cabang dari PEN International, selama tahun 1970-an.

Sepanjang kariernya yang produktif, ia pernah menjabat sebagai wakil presiden dan pemimpin redaksi Taiwan Shin Sheng Daily, pemimpin redaksi dan presiden Central Daily News, serta kepala The Hong Kong Times.

Ia juga mengajar di beberapa universitas di Taiwan, termasuk National Taiwan University, National Chengchi University, dan National Taiwan Normal University.

Sebagai sosok yang dihormati di dunia sastra Taiwan, Peng menulis sebuah artikel berpengaruh yang berpendapat bahwa "Hakikat sejati sastra adalah sifat manusia," mendorong para penulis untuk merespons dunia dengan empati dan wawasan. Artikel tersebut memicu perdebatan luas selama gerakan "Sastra nativis" Taiwan pada tahun 1970-an.

Selain bekerja di bidang jurnalisme dan menulis esai, Peng juga menulis novel yang terinspirasi dari kehidupannya di Tiongkok, serta cerita pendek yang berlatar di Taiwan dan pulau-pulau lepas pantai Kinmen dan Matsu.

Kolomnya "San San Tsao" (三三草) di United Daily News memperkenalkan sastra dunia kepada pembaca lokal.

Ia menerima berbagai penghargaan, menerbitkan lebih dari 70 karya, termasuk esai, fiksi, dan terjemahan.

Ia meraih gelar master di bidang jurnalisme dari National Chengchi University dan Southern Illinois University, serta di bidang ilmu perpustakaan dan informasi dari University of Illinois.

(Oleh Chiu Tzu-yin, Sean Lin, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.