Senin, 30 Juni (CNA) Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei memfasilitasi kegiatan workshop atau pelatihan “Money Flower Bouquet” (merangkai buket bunga uang) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Universitas Terbuka Taiwan (HIMMAS UTT), Minggu (29/6). Arif Sulistiyo, kepala KDEI mengapresiasi kegiatan tersebut karena mendukung kompetensi pekerja migran Indonesia (PMI), tulis rilis pers KDEI.
Kepala KDEI Taipei didampingi kepala bidang (Kabid) Pelindungan Warga Negara Indonesia, Pendidikan dan Sosial Budaya (PWNI-Pensosbud) Novrizal dan analis bidang ketenagakerjaan Kadir mengikuti jalannya kegiatan tersebut yang bertempat di Exhibition Hall Lt. 1 KDEI Taipei. Menurut keterangan KDEI, ada 19 peserta yang ambil bagian dalam kegiatan ini.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala KDEI Taipei menyampaikan apresiasi kepada HIMMAS UTT yang telah menyelenggarakan berbagai kegiatan positif bagi para PMI di Taiwan. Arif juga mengapresiasi para peserta kegiatan yang meluangkan waktu untuk meningkatkan kompetensi diri di tengah kesibukan kerja, tulis pernyataan tersebut.
Arif juga menyampaikan harapannya agar keterampilan merangkai buket bunga uang yang dipelajari melalui workshop ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Ia juga menyampaikan pesan bagi para peserta mahasiswa UTT yang seluruhnya juga merupakan PMI di Taiwan mengenai pentingnya perencanaan kehamilan.
Narasumber kegiatan yaitu Vanessa Kho dari Vanez Florist, memaparkan cara melipat, merangkai, dan mendekorasi money flower bouquet kepada para peserta. Setelah mendengarkan pemaparan narasumber, peserta kegiatan juga mendapatkan kesempatan langsung untuk melakukan praktek merangkai bunga dengan bimbingan tim dari Vanez Florist, tulis keterangan tersebut.
Sementara itu, Rafif Jamil, ketua Himmas UTT saat dihubungi CNA mengatakan pelatihan ini bertujuan memberikan edukasi dan juga ide peluang bisnis kepada para peserta dimana nantinya setelah pelatihan ini para peserta yang merupakan PMI juga mahasiswa UT diharapkan bisa mengembangkan kembali ilmu yang didapat dengan kreativitasnya masing-masing serta menjadi peluang bisnis ketika kembali ke Indonesia.
“Kegiatan ini juga dapat menjadi kegiatan yang positif untuk mengisi waktu luang, bagi rekan-rekan PMI,” tambah Rafif.
Kegiatan pelatihan ini merupakan pelatihan untuk PMI yang pertama kalinya diadakan oleh Himmas UT Taiwan, ujar Rafif yang baru menempuh semester 5 di UTT.
Annis Sanjaya, salah satu peserta pelatihan tersebut saat dihubungi CNA mengatakan bahwa sebenernya ia sudah lama mau belajar membuat buket bunga dari uang, tetapi belum kesampaian. Kemudian ada temannya yang kuliah di UTT menawari ikut kegiatan tersebut.
Ia pun cukup senang mengikutinya, meskipun baginya ternyata membuat buket itu tidak semudah yang ia bayangkan. “Harus telaten dan kreatif,” ujar Anis yang sudah bekerja selama enam tahun di Taiwan menjaga Lansia di Ruifang, New Taipei.
Senada dengan Annis, Melly mengatakan acara tersebut cukup bagus, menambah wawasan, dan pengalaman yang baru baginya. Melly menuturkan bahwa ia bukan mahasiswa UTT, namun temannya yang kuliah di UTT mengajaknya bergabung.
“Saya sangat senang dan bersyukur diberi sambutan hangat dari penyelenggara acara buket serta narasumber yang sangat ramah mengajari kami cara membuat buket yang bagus dan menarik,” ujar Melly yang bekerja di Taichung ini.
Ia mengharapkan setelah mengikuti workshop ini, ilmunya semakin berkembang. Melly juga menjabarkan harapannya untuk pihak UTT dan KDEI agar tetap dapat mengadakan pelatihan yang lebih menarik lagi, sehingga diminati para PMI sepertinya.
“Dengan mengikuti pelatihan ini, saya juga banyak bertemu teman-teman baru yang menyenangkan,” ujar Melly yang bekerja sebagai perawat lansia ini.
Selesai/IF