Taipei, 24 Juni (CNA) Departemen Ketenagakerjaan Taipei mengatakan mereka hari Minggu (22/6) membawa 26 pekerja migran Indonesia (PMI) naik bus wisata atap terbuka hingga naik ke dek observasi Taipei 101 untuk mendorong mereka lebih memahami budaya Taiwan dan meningkatkan rasa keterlibatan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui kunjungan langsung dan pengalaman budaya, para pekerja migran diajak keluar dari rutinitas harian mereka untuk mengenal Taipei lebih dalam, kata departemen tersebut dalam sebuah rilis pers hari Senin.
Saat ini, terdapat lebih dari 40.000 pekerja migran di Taipei, yang mayoritasnya berasal dari Indonesia, dengan sebagian besar bekerja sebagai perawat rumah tangga yang kesempatan ke luar rumah majikannya relatif terbatas karena tuntutan pekerjaan, kata Departemen Ketenagakerjaan.
Oleh karena itu, kata departemen tersebut, mereka merancang rangkaian kegiatan multikultural ini untuk mendorong para pekerja migran agar lebih mengenal kota, menjelajahi budaya, dan memperluas wawasan kehidupan mereka.
Pada hari kegiatan, peserta memulai perjalanan dari Stasiun Taipei Min Station, menaiki bus wisata bertingkat dan mengunjungi berbagai ikon kota seperti Ximending, Kuil Longshan, Chiang Kai-shek Memorial Hall, dan Jalan Yongkang, sebelum akhirnya tiba di Taipei 101.
Dengan pendampingan dari pemandu wisata, mereka naik ke dek observasi untuk menyaksikan pemandangan Taipei dari atas, serta mengunjungi area tampilan bola peredam angin di lantai 88 dan dek observasi luar ruangan di lantai 91, kata Departemen Ketenagakerjaan.
Banyak pekerja migran juga menyempatkan diri membeli kartu pos di toko suvenir, menuliskan kerinduan kepada kampung halaman, dan mengirimkan pesan kasih melintasi batas negara ke Indonesia, menurut departemen tersebut.
Untuk memperluas manfaat pertukaran budaya, kata Departemen Ketenagakerjaan, mereka mendorong para peserta membagikan pengalaman mereka melalui media sosial, agar hubungan antara para pekerja migran, kampung halaman, dan lingkungan hidup mereka semakin erat.
Banyak dari mereka menyampaikan bahwa ini adalah kali pertama mereka mengunjungi Taipei 101 sejak tiba di Taiwan, dan bahwa perjalanan ini tidak hanya menjadi kenangan yang indah, tetapi juga membuat mereka merasa lebih diterima sebagai bagian dari kota ini, menurut rilis pers.
Acara ini merupakan kegiatan kedua dari rangkaian kegiatan yang masih akan terus berlanjut tahun ini, dengan yang berikutnya akan meliputi pengalaman memetik rebung di hutan Maokong dan lokakarya wayang golek Indonesia yang juga terbuka untuk warga Taiwan, kata Departemen Ketenagakerjaan.
Departemen Ketenagakerjaan menyampaikan harapannya bahwa melalui kegiatan belajar dan menjelajah bersama ini, pemahaman dan pertukaran budaya akan semakin meningkat, serta terus menciptakan Taipei yang ramah, inklusif, dan multikultural.
Selesai/JA