Kaohsiung, 10 Juni (CNA) Gedung serbaguna untuk anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Perikanan Cianjhen, Kaohsiung, resmi beroperasi pada Selasa (6/10), dengan pembukaan yang dihadiri Wali Kota Chen Chi-mai (陳其邁) hingga perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei.
Dalam wawancara dengan CNA, Kepala KDEI Arif Sulistyo mengatakan pihaknya sangat berharap pembangunan fasilitas seperti ini dapat direplikasi di wilayah-wilayah lain seperti Pingtung, Keelung, Yilan, dan pelabuhan-pelabuhan perikanan lainnya di Taiwan.
Hal ini, menurut Arif, dikarenakan ada beberapa pelabuhan di Taiwan yang belum memiliki fasilitas dasar seperti tempat beribadah, kamar mandi, pengecasan listrik, dan fasilitas air panas ketika musim dingin.
"Dengan begitu, semakin banyak ABK yang mendapat manfaat dari fasilitas yang aman, layak, dan manusiawi, sehingga ABK bisa nyaman untuk tinggal dan industri perikanan Taiwan bisa semakin maju," ujarnya kepada CNA.
Sementara itu, Chen menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat dan asosiasi nelayan atas dukungan mereka. "Ini adalah bisnis yang sangat sulit untung," namun memerhatikan kesejahteraan ABK sangat penting, ujarnya.
Ia secara khusus berterima kasih kepada mantan Perdana Menteri Su Tseng-chang (蘇貞昌) atas dukungan dan tambahan dana yang terus diberikan untuk membangun fasilitas ini sesuai standar kebersihan internasional dan perlindungan hak asasi manusia ABK, guna menjamin hak dan kehidupan nelayan laut jauh.
Chen juga menyatakan bahwa industri perikanan laut lepas Taiwan berada di peringkat tiga besar dunia dengan nilai produksi tahunan hampir NT$30 miliar (Rp16,3 triliun).
Pelabuhan Cianjhen merupakan pusat perikanan laut lepas terbesar di kawasan Timur Jauh, sehingga harus memenuhi standar tertinggi, ujarnya.
Kini infrastruktur fisik sudah tersedia, dan aspek nonfisik pun tak kalah penting, kata Chen. Untuk itu, lanjutnya, Pemerintah Kota Kaohsiung akan mengalokasikan lebih dari NT$3 juta setiap tahun untuk kegiatan rekreasi dan kesejahteraan hidup ABK di gedung ini.
Wakil Menteri Pertanian Huang Chao-chin (黃昭欽) menyatakan bahwa Pelabuhan Cianjhen telah sangat berubah, dan sulit bagi banyak orang untuk membayangkan bagaimana kondisinya dua tahun lalu.
Pelabuhan Cianjhen setiap tahunnya menerima banyak awak kapal asing yang kembali untuk bongkar muat dan perbaikan kapal, kata Huang, mencatat bahwa gedung ini akan meningkatkan kondisi kehidupan mereka selama berada di pelabuhan.
Menurut statistik Kementerian Pertanian, lebih dari 9.000 ABK migran singgah di Pelabuhan Cianjhen setiap tahun, yang mencakup sekitar 60 persen dari total kru asing di seluruh Taiwan.
Pembangunan gedung ini, yang sebelumnya sempat gagal lelang tiga kali, akhirnya didanai Direktorat Jenderal Perikanan dengan anggaran sebesar NT$405 juta.
Lantai satu mencakup toko serba ada dan restoran, di lantai dua terdapat ruang mandi, biliar, tenis meja, dan doa serta fasilitas Wi-Fi gratis, sementara lantai tiga dan empat merupakan hotel yang dioperasikan Yitai International Hotel.
Dalam hotel tersebut, terdapat 60 kamar untuk dua orang dan empat kamar empat orang, yang masing-masing dipatok biaya NT$1.480 dan NT$2.380 per malam di hari kerja.
(Oleh Lin Chiao-lien dan Jason Cahyadi)
Selesai/ML