Taipei, 25 Feb. (CNA) Polisi Tainan pada Senin (24/2) mengatakan bahwa mereka baru-baru ini telah membongkar sebuah sindikat kejahatan yang melakukan penagihan hutang secara kasar, penipuan, dan aktivitas perekrutan di lokasi yang menyamar sebagai tempat cuci mobil dan toko hewan peliharaan.
Dalam sebuah wawancara dengan para wartawan, Lee Chung-hsien (李政憲), kepala wakil Divisi Investigasi Kriminal Departemen Kepolisian Tainan, mengatakan bahwa sindikat kejahatan tersebut, yang dipimpin oleh seorang pria bermarga Chen (陳), awalnya dikenal oleh polisi karena perdagangan narkoba dan penipuan, serta untuk mengadakan pesta akhir tahun dan perayaan lainnya yang mewah.
Namun setelah beberapa kali berhadapan dengan penegak hukum, kelompok ini mulai menggunakan pendekatan yang lebih rendah profilnya dan mulai menjalankan operasinya di tempat-tempat yang disamarkan sebagai tempat ibadah, tempat cuci mobil, dan toko hewan peliharaan, kata Lee.
Seiring kelompok tersebut berusaha memperluas wilayah operasinya di luar Tainan, Lee menjelaskan bahwa mereka mulai fokus merekrut remaja nakal dan pemuda dari keluarga yang kurang harmonis untuk membantu mereka melakukan penipuan dan penagihan utang.
Setelah menugaskan sebuah tim untuk memantau kelompok tersebut, polisi mengetahui sebuah insiden di mana Chen sendiri memimpin beberapa anggota geng yang bersenjatakan parang dan tongkat untuk memaksa seorang debitur, membawanya ke salah satu kantor geng tersebut, dan memukulinya hingga ia menandatangani surat perjanjian utang, kata Lee.
Setelah mengumpulkan bukti yang cukup, sekitar 60 petugas polisi melancarkan serangan serentak di 13 lokasi yang terkait dengan kelompok tersebut pada 5 Februari, menangkap Chen dan 11 anggota gengnya.
Selama penggerebekan, polisi juga menyita 51 paket kopi instan yang dicampur narkoba, delapan paket amfetamin, dua lukisan kaligrafi, spanduk yang berisi slogan geng dan bahkan manual operasional untuk para anggota geng, kata Lee.
Setelah penangkapan mereka, 12 tersangka, termasuk tiga di antaranya remaja, diserahkan kepada kejaksaan Tainan dan sistem pengadilan anak dengan dugaan pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Kejahatan Terorganisir, kata Lee.
Selesai/IF