Taipei, 29 Des. (CNA) Mulai 1 Januari 2025, hotel-hotel di Taiwan tidak lagi diperbolehkan untuk menyediakan perlengkapan mandi sekali pakai gratis bagi para tamu, menurut Kementerian Lingkungan (MOENV) dalam sebuah pemberitahuan.
Peraturan "Pembatasan Penggunaan dan Pelaksanaan Perlengkapan Akomodasi Sekali Pakai" ini akan mulai berlaku pada Hari Tahun Baru dan diperkirakan akan berdampak pada lebih dari 14.000 operator hotel.
Hotel yang melanggar peraturan ini dapat dikenakan denda mulai dari NT$1.200 (Rp600 ribu) hingga NT$6.000, menurut MOENV.
Menurut peraturan tersebut, penyedia akomodasi, termasuk hotel wisata, penginapan, dan penginapan kecil (B&B), tidak boleh menyediakan produk perawatan tubuh dan perlengkapan mandi cair (sampo, kondisioner, sabun mandi, dan losion) dalam wadah sekali pakai dengan kapasitas kurang dari 180 mililiter secara gratis, kata MOENV.
Peraturan ini juga mencakup barang-barang kebersihan pribadi seperti sisir, sikat gigi, pasta gigi, pisau cukur, busa cukur, dan penutup kepala mandi.
Para tamu masih bisa meminta produk-produk ini, tetapi mereka akan dikenakan biaya.
Namun, fasilitas seperti spa hotel dan kolam renang tidak termasuk dalam pembatasan ini.
Kementerian memperkirakan bahwa peraturan baru ini dapat mengurangi penggunaan 460 juta wadah plastik kecil setiap tahunnya, yang setara dengan 2.500 metrik ton emisi karbon.
Selain itu, kementerian juga akan meluncurkan insentif untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai di hotel-hotel mulai tahun 2025.
Hotel akan memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi sebesar NT$30.000 dari pemerintah daerah mereka jika mereka tidak menyediakan air botolan untuk lebih dari 50 persen kamar mereka. Namun, pembayaran ini terbatas pada lima tempat usaha per kota atau kabupaten.
Selain itu, operator yang membangun sistem pengisian ulang botol kaca akan memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi MOENV hingga NT$5 juta, dengan dana terbatas untuk lima proyek per wilayah administratif, menurut skema insentif tersebut.
Selesai/ML