Taipei, 30 Des. (CNA) Militer Taiwan hari Selasa (30/12) mengatakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok menembakkan 27 roket selama hari kedua latihan militernya dengan sepuluh di antaranya jatuh di laut dalam zona tambahan 24 mil laut Taiwan, menjadikannya latihan tembakan langsung Tiongkok yang paling dekat.
Letnan Jenderal Hsieh Jih-sheng (謝日升), wakil kepala staf umum bidang intelijen di Kementerian Pertahanan Nasional (MND), mengatakan dalam jumpa pers bahwa PLA menembakkan total 27 roket dalam dua gelombang menggunakan peluncur roket ganda dari daerah Pingtan dan Shishi di Provinsi Fujian pada Selasa pagi dan sore.
Tujuh belas rudal ditembakkan dari Pingtan mulai pukul 9 pagi, semuanya jatuh ke laut di lepas pantai utara Taiwan di zona latihan yang ditetapkan PLA, di luar zona tambahan 24 mil laut.
Sepuluh rudal yang diluncurkan dari Shishi mulai pukul 1 siang, semuanya jatuh di zona latihan yang ditetapkan PLA di barat daya Taiwan, di dalam zona 24 mil laut, di laut lepas Tainan bagian selatan, menurut Hsieh.
Hsieh juga mengatakan ini adalah roket PLA yang paling dekat dengan wilayah utama Taiwan dalam latihan tembak langsung baru-baru ini, ketika ditanya wartawan untuk mengonfirmasi apakah memang demikian.
Zona tambahan didefinisikan sebagai wilayah yang membentang hingga 24 mil laut dari garis dasar pantai ketika digabungkan dengan laut teritorial 12 mil laut, yang memungkinkan negara menerapkan hukum bea cukai, imigrasi, kesehatan, dan sanitasi.
Pejabat militer tersebut menyampaikan komentar ini dalam jumpa pers MND, yang diadakan sehari setelah PLA mengumumkan pada Senin pagi dimulainya putaran baru latihan gabungan di sekitar Taiwan, dengan sandi "Misi Keadilan 2025".
Dimulai pukul 7.30 pagi hari Senin, latihan tersebut dimaksudkan sebagai "Peringatan keras kepada kekuatan separatis 'kemerdekaan Taiwan'," kata juru bicara Komando Palagan Timur PLA, Kolonel Senior Shi Yi (施毅) dalam sebuah pernyataan.
Komando Palagan Timur PLA juga mengumumkan pada Senin bahwa mereka akan mengadakan latihan tembakan langsung di perairan dan wilayah udara sekitar Taiwan dari pukul 8 pagi hingga 6 sore pada hari Selasa, memperingatkan kapal dan pesawat untuk tidak memasuki area latihan yang telah ditentukan.
Hingga pukul 3 sore hari Selasa, Hsieh mengatakan militer Taiwan telah mendeteksi 13 kapal angkatan laut PLA, 15 kapal penjaga pantai, dan 71 pesawat militer yang beroperasi di sekitar Taiwan.
Dari 71 pesawat tersebut, 35 melintasi garis median Selat Taiwan dan memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.
ADIZ adalah wilayah yang dideklarasikan sendiri di mana suatu negara mengklaim hak untuk mengidentifikasi, melacak, dan mengendalikan pesawat asing yang mendekat, namun bukan merupakan bagian dari wilayah udara teritorialnya sebagaimana didefinisikan hukum internasional.
Wakil Direktur Jenderal Penjaga Pantai Hsieh Ching-chin (謝慶欽) dalam acara pers tersebut mengatakan ditjennya memantau secara ketat pergerakan 15 kapal patroli Tiongkok.
Delapan dari 15 kapal PLA tersebut sempat melanggar garis 24 mil laut namun segera diperingatkan untuk menjauh, tambahnya.
Letnan Jenderal Lien Chih-wei (連志威), wakil kepala staf umum bidang operasi dan perencanaan di bawah MND, mengatakan angkatan bersenjata Taiwan membentuk pusat operasi darurat ad hoc setelah pengumuman latihan oleh PLA pada Senin pagi untuk merespons perkembangan, serta melindungi infrastruktur penting di Taiwan.
Selesai/