Taipei, 26 Mar. (CNA) Militer Taiwan harus terus meningkatkan struktur organisasinya dan meningkatkan pelatihan tempur praktis pasukannya, kata Presiden Lai Ching-te (賴清德) pada Rabu (26/3).
Dalam upacara di Taipei yang menandai kenaikan pangkat enam perwira angkatan bersenjata, Lai berharap militer dapat "Meninjau struktur organisasi pasukan tempur utama, pertahanan, dan cadangan" serta menguji kemampuan mereka dalam operasi gabungan melalui latihan rutin.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan "Ketahanan tempur" pasukan melalui latihan yang praktis, ujarnya. Ia juga menyoroti bahwa latihan "Respons langsung" yang digelar di Taiwan pada 17 hingga 21 Maret merupakan bagian dari upaya tersebut.
Latihan selama lima hari itu dirancang untuk menguji respons militer terhadap skenario di mana Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok secara tiba-tiba meningkatkan latihan militernya atau aktivitas "Zona abu-abu" – tindakan koersif yang belum mencapai tingkat konflik terbuka – menjadi serangan nyata terhadap Taiwan.
"Dalam menghadapi konvergensi kekuatan otoriter" dan "Peningkatan intrusi zona abu-abu" dari Tiongkok, kata Lai, angkatan bersenjata Taiwan harus menggunakan taktik perang asimetris sambil menunjukkan tekad mereka dalam mempertahankan negara.
Lai juga menegaskan bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk terus mereformasi militer dan memodernisasi pasukan secara progresif.
Kolonel Tung Shuai-ku (董帥谷), Tang Cheng (湯成), Chang Ching-tai (張景泰) dan Lee Tsung-tai (李宗泰) dari Angkatan Darat, dan Kolonel Chou Wen-hisang (周文祥) dari Angkatan Udara semuanya dipromosikan ke pangkat mayor jenderal.
Kapten Huang Chao-hsing (黃超興) dari Angkatan Laut dipromosikan menjadi laksamana muda.
Menurut Lai, keenam perwira tersebut telah memberikan kontribusi di berbagai bidang, termasuk pengembangan bakat, kesiapan tempur dan latihan perang siber, dan promosi militer.
Selesai/IF
