Taipei, 23 Juni (CNA) Menteri Ekonomi Kuo Jyh-huei (郭智輝) mengatakan pada hari Senin (22/6) bahwa jika Iran bergerak untuk memblokir Selat Hormuz, hal itu akan menyebabkan harga minyak mentah naik dan selanjutnya berdampak pada harga bahan bakar dan indeks harga konsumen (IHK) Taiwan.
Saat ini, kurang dari 20 persen impor minyak mentah dan gas alam Taiwan melewati Selat Hormuz, kata Kuo dalam sebuah rapat dengar pendapat legislatif di Taipei.
Namun, jika selat tersebut diblokir, kapal-kapal akan dipaksa mengambil rute alternatif yang lebih panjang, sehingga pengiriman tertunda, dan "Pasti menyebabkan harga minyak naik," ujarnya.
Ketika ditanya dampak apa yang akan terjadi pada IHK Taiwan jika harga minyak mentah melonjak, Kuo menjawab bahwa kenaikan harga minyak sebesar 10 persen akan meningkatkan IHK sekitar 0,3 persen.
Menurut laporan media asing, Iran sedang bersiap untuk menutup Selat Hormuz, jalur pengiriman sumber daya energi utama, setelah serangan udara AS terhadap fasilitas nuklirnya pada hari Minggu.
Kuo mengatakan bahwa Kementerian Urusan Ekonomi telah mengevaluasi dampak dari berbagai harga minyak, dan perusahaan penyulingan minyak milik negara, CPC Corp., Taiwan, sedang merencanakan langkah-langkah terkait dengan mempertimbangkan kemungkinan dampak terhadap IHK.
Sementara itu, Kabinet mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Wakil Perdana Menteri Cheng Li-chiun (鄭麗君) telah mengumpulkan pejabat dari kementerian dan lembaga terkait dalam Satuan Tugas Stabilisasi Harga untuk memantau kemungkinan fluktuasi harga minyak dan barang konsumsi, di tengah meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah yang diperkirakan akan mendorong naik harga minyak mentah internasional.
Selesai/ML