Taipei, 7 Mei (CNA) Kementerian Pertahanan Nasional (MND) Taiwan hari Selasa (6/5) mengatakan bahwa mereka akan menambah jumlah cadangan yang dipanggil untuk latihan militer tahunan terbesar mereka lebih dari 5.000 orang, sejalan dengan tujuan kebijakan untuk meningkatkan kesiapan tempur mereka.
Latihan mobilisasi tenaga kerja Tung Hsin tahun lalu diikuti 14.647 anggota cadangan dan personel militer aktif, meningkat 2.032 orang dibandingkan tahun sebelumnya, kata Chou Chin-lung (周錦龍), wakil kepala Kantor Inspektur Jenderal MND dalam sebuah konferensi pers.
Jumlah cadangan yang dimobilisasi untuk latihan Tung Hsin tahun ini akan kembali ditingkatkan, kata Chou.
Latihan Tung Hsin diadakan bersamaan dengan latihan militer Han Kuang untuk menguji kemampuan cadangan dalam dengan cepat membentuk kekuatan tempur atau memberikan bantuan kepada kepolisian, petugas tanggap darurat, atau tim pertahanan sipil.
Latihan Han Kuang tahun ini akan diadakan pada 9-18 Juli, menurut MND.
Hsia Chen-kuo (夏振國), wakil kepala Divisi Manajemen Mobilisasi Direktorat Jenderal Mobilisasi Pertahanan Rakyat Semesta, mengatakan lebih dari 20.000 pasukan cadangan akan dimobilisasi dalam latihan Tung Hsin, yang berarti akan ada setidaknya 5.000 anggota tambahan yang terlibat dalam latihan tahun ini.
Anggota cadangan yang berpartisipasi dalam latihan akan dilatih menembakkan pistol dan senapan dalam posisi berdiri, berlutut, dan tiarap untuk membantu mereka terbiasa dengan skenario pertempuran nyata, ujar Hsia.
Peningkatan jumlah anggota cadangan yang akan dimobilisasi dalam latihan ini sebagian disebabkan oleh bertambahnya anggota brigade cadangan regional, tambah Hsia.
Meningkatkan jumlah anggota cadangan yang berpartisipasi dalam latihan juga sejalan dengan tujuan kebijakan MND untuk mentransformasi pasukan cadangan menjadi cabang militer yang lebih siap tempur, kata Chou.
Tujuan utama lainnya termasuk mencapai kemandirian dalam teknologi pertahanan nasional, membangun rantai pasokan pertahanan nasional yang lengkap, memperluas kolaborasi dan pertukaran internasional terkait urusan pertahanan, serta mempertahankan talenta berkualitas tinggi di militer, kata Chou.
Selesai/IF