Taipei, 23 Juni (CNA) Film Indonesia "Crocodile Tears" (Air Mata Buaya) karya sutradara Tumpal Tampubolon hari Minggu (22/6) resmi diputar di ajang tahunan Taipei Film Festival (TFF) ke-27 yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan (MOC) Taiwan.
Sutradara Tumpal dan aktor utama Yusuf Mahardika turut hadir dalam penayangan perdana tersebut. Yusuf, yang dikenal lewat perannya sebagai Madun dalam serial "Tendangan Si Madun" kini kembali ke layar lebar dengan karakter yang berbeda dari biasanya dalam film bergenre fantasi ini.
Dalam wawancara eksklusif bersama CNA sehari sebelum penayangan, keduanya membagikan pengalaman di balik proses produksi film yang berlangsung cukup panjang dan melibatkan kolaborasi internasional.
Tumpal menjelaskan bahwa proyek ini telah digarap sejak 2018 dan akhirnya rampung pada 2024. Film tersebut merupakan hasil kerja sama antara Indonesia, Prancis, Singapura, dan Jerman.
Sementara itu, Yusuf mengaku awalnya merasa heran saat pertama kali membaca naskah film tersebut. “Aneh, karena ada buaya. Tapi setelah baca skripnya, ternyata ceritanya bukan cuma soal buaya," ujar Yusuf sambil tertawa.
Ia juga menambahkan bahwa memerankan tokoh Johan menjadi tantangan tersendiri karena sangat berbeda dari peran-peran yang pernah ia mainkan sebelumnya.
Aktor kelahiran 1999 itu mengungkapkan bahwa ia perlu mencoba berbagai pendekatan baru agar bisa benar-benar menyatu dengan karakter tersebut.
"Crocodile Tears" sebelumnya telah melakukan pemutaran perdana dunia di Toronto International Film Festival pada 9 September 2024, menurut laman resmi mereka. Kini, film ini diputar di Taipei sebagai bagian dari kategori khusus New Southbond Vision di TFF.
Menurut situs web TFF, kategori ini merupakan hasil kerja sama antara mereka dan Taiwan-Asia Exchange Foundation (TAEF) yang menampilkan lima film pilihan dari Asia Tenggara dan Selatan. Program ini bertujuan mempererat hubungan budaya antarnegara di kawasan, sekaligus memperkenalkan keunikan sinema Asia Tenggara kepada publik Taiwan.
Ketua TAEF Michael Hsiao (蕭新煌), menyatakan: "Setiap film [New Southbond Vision] dengan tulus menampilkan pesona keberagaman dan kekayaan budaya," menambahkan bahwa karya-karya ini menampilkan "Kesamaan di antara kita, bukannya perbedaan."
Wakil Kepala Departemen Urusan Asia Timur dan Pasifik Taiwan, Lin Hung-hsun (林宏勳) menyatakan bahwa "Menonton film dari negara lain adalah cara yang luar biasa untuk mengenal budaya mereka."
Selain TIFF, "Crocodile Tears" juga telah diputar di berbagai festival film internasional lainnya, seperti Busan International Film Festival di Korea Selatan, Singapore International Film Festival, hingga Rotterdam International Film Festival di Belanda.
Di Taipei, film ini dijadwalkan tayang sebanyak tiga kali, yakni pada 22, 23, dan 30 Juni 2025, di tiga lokasi utama festival: Taipei Zhongshan Hall, Vie Show Cinema Taipei Hsin Yi, dan SPOT-Huashan Cinema.
(Oleh Jennifer Aurelia, Chen Yi-hsuan, dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF