Kaohsiung, 8 Juni (CGA) Presiden Lai Ching-te (賴清德) hari Minggu (8/6) menyerukan dukungan lintas partai untuk proposal anggaran khusus yang mencakup pendanaan untuk memperkuat kemampuan respons darurat Direktorat Jenderal Penjaga Pantai (CGA).
Berbicara saat menghadiri latihan gabungan antara CGA dan Angkatan Laut di Kaohsiung, Lai mengatakan bahwa Penjaga Pantai berada di garis depan dalam menegakkan hukum dan melindungi keselamatan rakyat Taiwan di tengah intrusi zona abu-abu yang terus dilakukan Tiongkok.
Aktivitas zona abu-abu mengacu pada tindakan yang melibatkan metode ambigu atau nontradisional yang bertujuan mencapai tujuan strategis tanpa secara terang-terangan melewati ambang konflik terbuka.
Menghadapi tantangan yang semakin meningkat di perairan sekitar Taiwan, pemerintah perlu menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk memperkuat pertahanan pesisir negara, kata Lai.
Kabinet baru-baru ini telah mengalokasikan anggaran khusus sebesar NT$410 miliar (Rp223 triliun) yang mencakup pendanaan untuk membangun kapal laut dan pesawat nirawak baru, mengembangkan sistem pemantauan pesisir pintar, meningkatkan peralatan CGA, dan investasi dalam pengembangan talenta, ujar Lai.
Pendanaan tersebut secara khusus akan digunakan untuk sistem penglihatan malam pencitraan termal inframerah, yang akan membantu memantau pesisir Taiwan di malam hari, serta untuk memperkuat sistem UAV guna meningkatkan kemampuan pertahanan laut, darat, dan udara.
Lai menyerukan kepada para legislator lintas partai untuk bersama-sama mendukung proposal anggaran tersebut agar CGA dapat memiliki peralatan dan teknologi paling canggih untuk menjaga negara dan rakyatnya.
Meskipun Lai menyebut angka NT$410 miliar, hanya NT$150 miliar dari total tersebut yang akan digunakan untuk ketahanan keamanan, termasuk memperkuat CGA, yang dapat mempersulit pengesahannya.
Latihan Minggu diikuti CGA, Grup Penyelamatan Udara Angkatan Udara, Komando Penerbangan Antikapal Selam Angkatan Laut, dan Korps Layanan Udara Nasional di bawah Kementerian Dalam Negeri.
Total empat kapal besar, tujuh kapal kecil, tiga helikopter, dan satu pesawat nirawak dikerahkan untuk latihan tersebut, yang dilakukan dalam tiga tahap, dimulai dengan latihan intersepsi maritim.
Setelah itu dilanjutkan dengan latihan penyelamatan helikopter dan kemudian atraksi terbang udara serta formasi kapal, menurut CGA.
CGA Taiwan bertanggung jawab untuk berpatroli di perairan Taiwan dalam radius 24 mil laut dari garis pantainya, sementara Angkatan Laut bertanggung jawab untuk area di luar itu.
Latihan yang berlangsung selama dua jam tersebut diikuti acara gelar griya di dermaga Kaohsiung, di mana peserta dapat menaiki kapal CGA berbobot 4.000 ton, "Yunlin", dan melihat kapal CGA lainnya dari dekat.
Latihan dan acara gelar griya pada Minggu diadakan untuk merayakan 8 Juni, yang merupakan Hari Laut Nasional di Taiwan.
Pada tahun 2009, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia. Pada 2019, Taiwan memberlakukan Undang-Undang Dasar Laut dan menetapkan hari yang sama sebagai Hari Laut Nasional.
Selesai/IF
