Taipei, 8 Jan. (CNA) Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan dan partai oposisi utama Kuomintang (KMT) terus saling bertukar pernyataan mengenai kemungkinan kampanye pemilu pemakzulan massal yang ditujukan satu sama lain.
Kontroversi ini dimulai pada Sabtu (4/1) ketika Koordinator Fraksi DPP Ker Chien-ming (柯建銘), menyerukan kampanye pemilu pemakzulan massal terhadap 41 anggota legislatif oposisi, sebuah usulan yang tidak didukung oleh DPP sendiri dan politisi senior DPP lainnya.
Baca juga: Legislator senior DPP desak pemakzulan massal legislator KMT
Menanggapi hal tersebut, politisi KMT termasuk Wakil Sekretaris Jenderal Fraksi KMT Wang Hung-wei (王鴻薇), pada Minggu mengatakan bahwa partainya akan meluncurkan kampanye tandingan untuk "Melawan" DPP.
Pada Selasa, legislator KMT, Lai Shyh-bao (賴士葆) mengatakan kepada wartawan bahwa partainya akan memulai kampanye untuk memecat 38 legislator DPP, tetapi klaim ini kemudian dibantah oleh tokoh-tokoh senior KMT.
"Kami belum mengangkat [isu tentang] kampanye pemakzulan massal yang ditujukan pada anggota parlemen DPP mana pun," kata Ketua Fraksi KMT, Fu Kun-chi (傅崐萁) pada Rabu.
Ketua KMT, Eric Chu (朱立倫) pada hari yang sama mengatakan bahwa "Sikap fundamental" partainya terhadap pemakzulan massal potensial adalah "Bersiap untuk perang tetapi tidak mencari perang."
"Jika mereka tidak menyerang kami, kami tidak akan menyerang mereka," ujar Chu.
Juga pada Rabu, legislator DPP, Wang Shih-chien (王世堅) mengatakan bahwa ia "Secara pribadi menentang kampanye pemilu pemakzulan massal yang bermusuhan ini."
"Tidak ada anggota parlemen yang serius" yang peduli tentang "Hal semacam itu," katanya.
Di Yuan Legislatif Taiwan, anggota parlemen yang dipilih oleh pemilih dari distrik tertentu - berbeda dengan legislator nasional, yang dipilih melalui sistem pemilu nasional—dapat menjadi subjek pemilu pencabutan mandat sesuai dengan Undang-Undang Pemilu dan Pemakzulan Pejabat Publik.
Pemakzulan massal yang menghasilkan pemberhentian anggota legislatif relatif jarang terjadi. Pada 2021, Chen Po-wei (陳柏惟), saat itu dari Partai Pembangunan Negara Taiwan, menjadi anggota Yuan Legislatif pertama dan sejauh ini satu-satunya yang diberhentikan dari jabatannya melalui pemakzulan massal.
(Oleh James Thompson, Liu Kuan-ting, Fan Cheng-hsiang, Yeh Su-ping, dan Jennifer Aurelia)
>Versi Bahasa Inggris
Selesai/ML