Taipei, 12 Nov. (CNA) Pemerintah Taiwan berencana membuka pusat pengajaran Mandarin yang didanai pemerintah di Jepang, Australia, dan Selandia Baru pada tahun 2026 sebelum memperluas proyek tersebut ke Amerika Latin, kata seorang pejabat yang bertanggung jawab atas program tersebut pada Rabu (12/11).
Menanggapi pertanyaan terkait usulan anggaran 2026 Dewan Urusan Komunitas Luar Negeri (OCAC) dalam sebuah sesi Yuan Legislatif, Kepala OCAC Hsu Chia-ching (徐佳青) ditanya legislator tentang rencana dewannya untuk program Pusat Pembelajaran Bahasa Mandarin Taiwan (TCML).
Hsu mengatakan saat ini terdapat 88 TCML yang beroperasi di seluruh dunia, dengan 68 di Amerika Serikat dan 20 pusat di 12 negara Eropa, dan OCAC berencana membuka TCML di Asia-Pasifik dan Amerika Latin dari 2026 hingga 2029 untuk memperluas kehadiran global program tersebut.
Dewan tersebut, lanjutnya, berencana membuka dua TCML di Jepang, satu di Selandia Baru, dan empat di Australia pada 2026.
Menurut OCAC, program TCML diluncurkan pada Juni 2021 untuk menciptakan basis pengajaran Mandarin di luar negeri dengan karakteristik Taiwan, yang berarti menggunakan karakter tradisional Tionghoa alih-alih karakter sederhana yang digunakan di Tiongkok, untuk orang-orang berusia di atas 18 tahun.
Hingga saat ini, materi pengajaran telah disiapkan dalam bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Polandia, Indonesia, dan Vietnam.
Melalui kursus Mandarin dan kegiatan budaya, pusat-pusat tersebut bertujuan untuk mendorong pertukaran budaya, mempopulerkan pembelajaran Mandarin, dan memperdalam hubungan antara Taiwan dan masyarakat di negara tuan rumah pusat-pusat tersebut, kata OCAC.
Legislator Partai Progresif Demokratik (DPP) Loh Meei-ling (羅美玲) dalam rapat menanyakan tentang penerbitan materi pengajaran dalam bahasa Indonesia dan Vietnam serta kaitannya dengan rencana pengembangan pendidikan bahasa Mandarin di masa depan.
Menanggapi itu, Hsu mengatakan OCAC menerbitkannya guna meningkatkan kemampuan bahasa Mandarin di Indonesia dan Vietnam sebagai antisipasi perubahan bahwa jumlah pelajar dari kedua negara tersebut di Taiwan telah melampaui Malaysia dan Hong Kong dalam sepuluh tahun terakhir.
Selesai/ja