Tiga pasangan bulu tangkis Indonesia raih medali World Masters Games 2025

24/05/2025 20:07(Diperbaharui 24/05/2025 20:19)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Pebulu tangkis Indonesia Tri Kusharjanto (depan) dan Hariyanto Arbi (belakang) dalam laga World Masters Games 2025 hari Jumat. (Sumber Foto : CNA, 23 Mei 2025)
Pebulu tangkis Indonesia Tri Kusharjanto (depan) dan Hariyanto Arbi (belakang) dalam laga World Masters Games 2025 hari Jumat. (Sumber Foto : CNA, 23 Mei 2025)

Taipei, 24 Mei (CNA) Tiga pasangan bulu tangkis asal Indonesia telah meraih medali, termasuk dua emas dan satu perunggu, di kategori-kategori usia berbeda pada nomor ganda putra World Masters Games 2025 Taipei dan New Taipei.

Para peraih medali asal Indonesia termasuk sejumlah legenda bulu tangkis yang “turun gunung” di ajang olahraga empat tahunan bagi para atlet senior ini, yang tahun ini diadakan di dua kota Taiwan utara tersebut.

Pada pertandingan yang digelar di Taipei Gymnasium, legenda bulu tangkis Indonesia Hastomo Arbi, bersama pasangannya Simbarsono Susanto, meraih emas pada kategori usia 65 ke atas setelah menundukkan pasangan Loke-Poh Hong dan Garry Silvester asal Australia.

Hastomo, pemain kelahiran 5 Agustus 1958 di Kudus, Jawa Tengah dikenal di kancah bulu tangkis dunia sejak akhir 1970-an sampai 1980-an. Sepak terjangnya yang dicatat baik adalah saat ia merebut kembali Piala Thomas (kejuaraan beregu dunia putra) dari Tiongkok pada 1984 dengan mengalahkan Han Jian (韩健) pada pertandingan tunggal kedua. Pada 1979, ia memenangkan tunggal putra di SEA Games.

Sementara itu, di usia 55 ke atas, Tjandra Soedarno dan Tjahjowibowo Rahardjo juga meraih emas, setelah menang atas pasangan Tung Sheng-tu dan Chu Shen-liu yang berasal dari Taiwan.

Adapun pada kategori 50 tahun ke atas, legenda bulu tangkis lainnya Hariyanto Arbi dan Tri Kusharjanto mendapat perunggu, setelah sebelumnya terhenti di semifinal usai kalah dari pasangan asal Taiwan lainnya, Yang Chih-yu dan Liu Ying-hsung.

Hariyanto, yang punya julukan “Smash 100 Watt", pernah mencetak prestasi dalam banyak ajang, seperti gelar tunggal All England Open pada 1993 dan 1994, Kejuaraan Dunia IBF dua tahunan pada 1995, dan bermain tunggal untuk tim Indonesia yang memenangkan gelar Piala Thomas berturut-turut pada 1994, 1996, 1998, dan 2000.

Adapun Trikus adalah peraih medali medali perak Olimpiade Musim Panas 2000 dalam nomor ganda campuran dengan pasangannya Minarti Timur. 

World Masters Games 2025, yang digelar dari 17 hingga 30 Mei, menjadi salah satu ajang olahraga internasional yang mempertemukan para atlet senior dari berbagai belahan dunia, termasuk para legenda yang masih aktif menjaga semangat sportivitas dan kebugaran, menurut penyelenggara.

(Oleh Muhammad Irfan)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.