Sekolah Taiwan di luar negeri gelar rapat gabungan di Kuala Lumpur

08/12/2024 12:00(Diperbaharui 08/12/2024 12:00)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Rapat Gabungan ke-23 Ketua Dewan, Kepala Sekolah, dan Ketua Asosiasi Orang Tua Sekolah Taiwan di Luar Negeri yang dibuka Rabu di Kuala Lumpur. (Sumber Foto : CNA, 4 Desember 2024)
Rapat Gabungan ke-23 Ketua Dewan, Kepala Sekolah, dan Ketua Asosiasi Orang Tua Sekolah Taiwan di Luar Negeri yang dibuka Rabu di Kuala Lumpur. (Sumber Foto : CNA, 4 Desember 2024)

Kuala Lumpur/Taipei, 8 Des. (CNA) Perwakilan sekolah Taiwan di luar negeri berkumpul di Kuala Lumpur, Malaysia baru-baru ini untuk berbagi pengalaman melalui rapat gabungan, Kementerian Pendidikan (MOE) menyampaikan.

Rapat Gabungan ke-23 Ketua Dewan, Kepala Sekolah, dan Ketua Asosiasi Orang Tua Sekolah Taiwan di Luar Negeri yang dibuka hari Rabu (4/12) tersebut dihadiri perwakilan Chinese Taipei School Kuala Lumpur serta Taipei School di Jakarta, Surabaya, dan Ho Chi Minh, menurut rilis pers MOE.

Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Internasional dan Lintas Selat MOE, Lee Yu-Jiuan (李毓娟), dalam sambutannya menyebutkan bahwa sekolah Taiwan di luar negeri merupakan basis penting untuk "Kebijakan Baru ke Arah Selatan" yang dipromosikan pemerintah.

Sekolah-sekolah tersebut juga merupakan perpanjangan dari pendidikan Taiwan di luar negeri, ujarnya, menambahkan bahwa ia berharap, melalui kurikulum Taiwan, mereka dapat membalikkan cara belajar dan pola pikir siswa serta berusaha mencapai tujuan pendidikan yang lebih canggih dan unggul.

Lee juga menekankan bahwa sekolah Taiwan di luar negeri telah lama mengakar di wilayah setempat dan mengintegrasikan budaya lokal.

Selain itu, ujarnya, melalui pendidikan Taiwan, sekolah-sekolah negara tersebut di kawasan Asia Tenggara telah berhasil menetapkan keunggulan dan karakteristik mereka.

Sekolah Taiwan yang didirikan di Malaysia, Indonesia, dan Vietnam memegang peran penting dalam pendidikan dasar dan menengah Taiwan di luar negeri, serta bertanggung jawab untuk mewariskan pendidikan berkualitas dan budaya Taiwan, ujarnya.

Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Internasional dan Lintas Selat MOE, Lee Yu-Jiuan (berdiri), berbicara di pertemuan hari Rabu. (Sumber Foto : Kementerian Pendidikan, 4 Desember 2024)
Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Internasional dan Lintas Selat MOE, Lee Yu-Jiuan (berdiri), berbicara di pertemuan hari Rabu. (Sumber Foto : Kementerian Pendidikan, 4 Desember 2024)

Lee juga mencatat bahwa Malaysia, Indonesia, dan Vietnam telah lama menjadi mitra penting Taiwan, dengan hubungan erat dalam bidang perdagangan, budaya, pendidikan, dan sumber daya manusia.

Ia mengungkapkan MOE telah mendorong lebih banyak siswa internasional untuk melanjutkan studi di Taiwan, serta mendorong pemuda Taiwan untuk berkunjung ke Asia Tenggara.

Selain itu, universitas di Taiwan telah membuka kursus bahasa dan studi terkait Asia Tenggara. Sekolah Taiwan di luar negeri menjadi basis penting untuk mendukung inisiatif-inisiatif ini, menurut Lee.

Lee mengungkapkan bahwa globalisasi pendidikan adalah tren yang umum, dan Taiwan harus memperluas keunggulannya di bidang pendidikan ke tingkat internasional.

Ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan pengalaman sekolah-sekolah Taiwan di Asia Tenggara dalam mengembangkan pendidikan bahasa Mandarin sebagai dasar untuk proyek penyebaran pendidikan bahasa serta referensi untuk menghadapi integrasi budaya di dalam negeri, ujarnya.

Rapat ini juga membahas perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) dengan menghadirkan Pao Hsing-kuo (鮑興國) dari National Taiwan University of Science and Technology, untuk membantu pengajaran di sekolah Taiwan di luar negeri dengan menerapkan model pembelajaran berbasis AI.

MOE menyampaikan ia juga diundang untuk memperkenalkan perkembangan aliansi AI dan kondisi kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademia di pendidikan tinggi, yang diharapkan dapat membantu memperkuat hubungan sekolah Taiwan di luar negeri dengan perguruan tinggi di Taiwan.

(Oleh Chen Chih-chung, Huang Tzu-chiang, dan Jason Cahyadi)

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.