Taipei, 10 Juni (CNA) Meskipun biaya produksi koin NT$1 (Rp544) Taiwan melebihi nilai nominalnya, bank sentral hari Senin (9/6) mengatakan mereka tidak berencana menghentikan peredarannya karena permintaan publik yang terus berlanjut.
Pernyataan ini muncul di tengah tren global untuk menyingkirkan koin denominasi kecil, dengan Departemen Keuangan AS mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan berhenti mencetak koin satu sen -- US$0,01 (Rp162,77) -- pada awal 2026.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, bank sentral Taiwan mengatakan bahwa inflasi internasional dan kenaikan biaya bahan baku telah membuat banyak negara mempertimbangkan kembali koin denominasi kecil.
Sebagai contoh, kata mereka, biaya pencetakan satu penny AS hampir tiga kali lipat dalam satu dekade terakhir menjadi US$0,0369, dan penghentian pencetakannya dapat menghemat puluhan juta dolar AS setiap tahun bagi pemerintah AS.
Taiwan menghadapi situasi serupa, kata bank sentral, dengan menunjukkan bahwa hingga Februari 2025, lebih dari 8 miliar koin NT$1 beredar. Namun, data 2023 menunjukkan bahwa setiap koin sudah memerlukan biaya produksi sebesar NT$1,54.
Meskipun demikian, bank sentral menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti menerbitkan koin tersebut, dengan alasan penggunaan publik yang masih berlangsung, namun justru mendorong masyarakat untuk memastikan peredaran kembali koin yang tidak terpakai.
Bank sentral meluncurkan program peredaran kembali koin pada 2014 untuk memungkinkan masyarakat menyetor koin di toko serba ada, jaringan supermarket, dan melalui dompet elektronik seperti EasyCard, sementara sistem MRT utama dan beberapa ATM juga mendukung penyetoran koin.
Bank mengatakan volume pemulihan koin terus meningkat dan penerbitan bersih menurun setiap tahun, yang menunjukkan bahwa inisiatif ini telah efektif.
Selesai/ML