Taipei, 20 April (CNA) Taiwan memproduksi 90 persen dari chip tercanggih dunia dan memiliki lebih dari 50 persen pangsa pasar perusahaan tingkat global, yang mendominasi perekonomian dunia.
Hal tersebut telah mendorong Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang untuk mengundang produsen chip kontrak terbesar di dunia, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), untuk membangun pabrik di negara mereka, namun hal tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di Taiwan bahwa langkah-langkah tersebut akan mengurangi kepentingan strategis Taiwan.
Dalam wawancara dengan CNA, seorang ahli teknologi Taiwan mengatakan bahwa kekhawatiran semacam itu tidak beralasan dan menganggap tren pengembangan ke luar negeri sebenarnya merupakan peluang besar.
Colley Hwang (黃欽勇), pendiri dan presiden media teknologi Digitimes berusia 65 tahun, berpendapat bahwa perusahaan semikonduktor Taiwan seharusnya bersaing di pasar global dengan keganasan seperti Genghis Khan dalam lima hingga 10 tahun ke depan.
Hwang, yang menyaksikan bangkitnya industri semikonduktor Taiwan dan menulis tentang hal itu dalam buku "World Semiconductor Classic - Quarterfinals in 2030" (決勝矽紀元), mengatakan bahwa Taiwan, dipimpin oleh TSMC, seharusnya tetap unggul dalam chip hingga 2030 jika tidak ada pergolakan besar.
TSMC rata-rata menghabiskan sekitar US$ 30 miliar (Rp 487 triliun) untuk belanja modal setiap tahun, sekitar 45 persen dari pendapatan tahunannya, dan hasil produksi TSMC, yaitu tingkat keberhasilan proses manufaktur, tidak ada duanya, menurut Hwang, yang telah mengamati sektor teknologi selama hampir 40 tahun.
Sebagai contoh, dibutuhkan lebih dari dua tahun bagi sebuah perusahaan untuk mendapatkan pelanggan inti, dan TSMC memiliki sekitar 500 pelanggan inti sedangkan Samsung hanya memiliki sekitar 100, kata Hwang.
Dengan bakat global, subsidi pemerintah yang melimpah, dan tanah yang disediakan serta infrastruktur yang dibangun untuk perusahaan Taiwan, "Kita akan menyadari bahwa dalam lima hingga 10 tahun ke depan, sumber daya terbaik akan berada di tangan Taiwan," kata Hwang.
Taiwan juga akan dapat memanfaatkan dunia yang kurang terglobalisasi dan lebih regional dengan melangkah lebih jauh dari Tiongkok dan bekerja sama dengan bakat, kebutuhan, dan merek lokal di banyak negara, seperti India dan Vietnam, katanya.