Guru yang divonis atas pelecehan seksual anak kembali dituntut

22/10/2024 19:26(Diperbaharui 22/10/2024 19:26)
Mao Chun-shen (dengan masker kuning), mantan pekerja TK di Taipei, menerima hukuman penjara 28 tahun pada bulan Agustus tahun ini. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Mao Chun-shen (dengan masker kuning), mantan pekerja TK di Taipei, menerima hukuman penjara 28 tahun pada bulan Agustus tahun ini. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 22 Okt. (CNA) Seorang mantan pekerja taman kanak-kanak (TK) di Taipei yang tahun ini dijatuhi hukuman 28 tahun penjara karena pelecehan seksual terhadap anak, dituntut dengan kejahatan terkait pada Selasa (22/10).

Mao Chun-shen (毛畯珅) (30) dituntut karena telah melakukan pelecehan seksual 39 anak dan merekam gambar-gambar seksual eksplisit dari anak di bawah umur.

Mao menerima hukuman penjara 28 tahun pada Agustus tahun ini setelah terbukti melecehkan seksual enam perempuan di Taipei Piramide School yang dijalankan ibunya.

Mantan pekerja TK tersebut dinyatakan bersalah atas sebelas kasus pelecehan seksual, 224 kasus pelecehan tidak senonoh, dan enam kasus merekam gambar cabul yang dilakukan pada 2021 hingga 2023.

Sementara Mao sedang diadili Pengadilan Tinggi Taiwan, orang tua beberapa anak di TK tersebut mengajukan keluhan tambahan, mendorong kejaksaan untuk menggeledah kantornya serta tempat tinggalnya di mana mereka menyita sejumlah besar gambar seksual, telepon, komputer, dan peralatan elektronik.

Kejaksaan menemukan Mao diduga mengunduh gambar seksual anak-anak dan remaja di bawah 18 tahun melalui grup-grup privat di aplikasi media sosial pada Februari 2023.

Pada saat yang sama, Mao ditemukan telah secara diam-diam merekam anak-anak di bawah umur di jalanan, restoran, dan taman sebanyak 306 kali, menurut kejaksaan.

Mao saat ini ditahan tanpa komunikasi.

(Oleh Flor Wang, Hsieh Hsing-en, dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.