Taiwan raih peringkat 1 di Asia dan 7 secara global untuk kebebasan internet

20/10/2024 14:14(Diperbaharui 20/10/2024 14:14)
(Sumber Grafis : Freedom House)
(Sumber Grafis : Freedom House)

Taipei, 20 Okt. (CNA) Taiwan menduduki peringkat ketujuh dari 72 negara dan pertama di Asia untuk kebebasan internet, sementara Tiongkok tetap berada di bagian bawah daftar, menurut laporan tahunan yang dirilis baru-baru ini oleh organisasi non-profit berbasis di AS, Freedom House.

Laporan "Freedom on the Net" 2024 organisasi tersebut menilai kebebasan internet berdasarkan data yang dikumpulkan dari Juni 2023 hingga Mei 2024 dalam hal hambatan yang dihadapi orang dalam mengakses internet, konten yang dilarang, dan pelanggaran hak pengguna.

Taiwan mencetak skor 79 dari 100, berada di peringkat ketujuh secara global. Islandia berada di urutan pertama (94) untuk tahun keenam berturut-turut, diikuti oleh Estonia (92), Kanada (86), Cile (86), Kosta Rika (85) dan Belanda (83).

Di antara negara-negara Asia, Taiwan berada di puncak daftar, Jepang berada di peringkat kedelapan secara global (78), Korea Selatan berada di peringkat 21 (66), sementara Tiongkok dan Myanmar berada di tempat terakhir, hanya mencetak skor 9 dari 100.

Skor Taiwan meningkat satu poin dari tahun lalu, berada di peringkat keenam dengan skor 78. Pada tahun 2022, Taiwan berada di peringkat kelima secara global dengan skor 79.

Taiwan

Menurut laporan tersebut, Taiwan "Menjadi tuan rumah salah satu lingkungan daring terbebas di Asia" dan memiliki lanskap informasi yang "Ditandai dengan akses internet yang terjangkau, konten yang beragam, dan tidak adanya pemutusan akses internet."

Namun, kekhawatiran tentang "Pemblokiran situs web yang terlalu luas dan tidak transparan" dan "Pengawasan yang tidak proporsional" juga diangkat dalam laporan tersebut.

Secara spesifik, laporan tersebut menyebutkan bahwa lembaga pemerintah Taiwan mengandalkan mekanisme pemblokiran situs yang tidak transparan, yang disebut DNS Response Policy Zone, dan juga telah mengajukan jumlah permintaan penghapusan konten yang semakin meningkat kepada Google dan Meta.

Kebebasan internet juga dipengaruhi oleh operasi pengaruh dan serangan siber menjelang pemilihan di Taiwan pada Januari, laporan tersebut menambahkan, banyak di antaranya dikaitkan dengan aktor yang berafiliasi dengan negara Tiongkok.

Hasil dan tren global

Laporan tersebut menemukan bahwa kebebasan internet secara keseluruhan telah menurun untuk tahun ke-14 berturut-turut dan dari 72 negara yang dievaluasi, perlindungan untuk hak asasi manusia daring berkurang di 27 negara, dengan hanya 18 yang menunjukkan peningkatan.

Berdasarkan kategori, 19 dari negara tersebut diberi peringkat dalam kategori "Bebas", sementara 32 adalah "Sebagian bebas" dan 21 dianggap "Tidak bebas."

Penurunan terbesar dalam kebebasan internet sejak laporan sebelumnya yang diterbitkan tahun lalu terjadi di Kyrgyzstan, di mana pemerintah meningkatkan upayanya untuk membungkam media digital dan menekan organisasi daring, mengakibatkan Freedom House menurunkan skor negara Asia Tengah tersebut sebanyak empat poin.

(Oleh Chang Hsiao-wen, Matthew Mazzetta, dan Jennifer Aurelia) 

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/IF

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.