Taipei, 31 Des. (CNA) Suhu rata-rata Taiwan pada tahun 2025 tercatat sebesar 24,53 derajat Celsius hingga 28 Desember, 1,22 derajat lebih tinggi dibandingkan rata-rata tahun 1901-2000, menempati peringkat ke-12 tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1897, kata Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA) pada Selasa (30/12).
Berbicara pada konferensi pers akhir tahun ditjen tersebut, Huang Chun-hsi (黃椿喜), direktur Pusat Prakiraan Cuaca CWA, mengatakan suhu rata-rata global dari Januari hingga November mencapai 14 derajat, tertinggi kedua sejak 1850, hanya kalah dari 2024.
Secara keseluruhan, akumulasi curah hujan tahun ini relatif tinggi, tetapi jumlah hari hujan, yaitu 128,2 hari, menempati peringkat kesembilan terendah sejak 1951, dengan curah hujan sebagian besar terkonsentrasi pada bulan Juli, yang mencatat total bulanan tertinggi sejak 1951, kata Huang.
Sebagian besar curah hujan di bulan Juli disebabkan Taifun Danas, salah satu dari empat taifun yang memengaruhi Taiwan pada 2025. Badai tersebut memicu meluapnya danau penghalang Sungai Matai'an dan menarik arus tenggara yang menyebabkan hujan lebat di seluruh Taiwan bagian barat daya, ujarnya.
Ke depannya, Huang mengatakan bahwa meskipun Taiwan saat ini sedang mengalami episode La Niña, kondisi diperkirakan akan kembali normal pada musim berikutnya. Dari Januari hingga Maret, suhu kemungkinan akan lebih hangat dari biasanya, sementara curah hujan diperkirakan berkisar dari normal hingga di bawah rata-rata.
Ia menambahkan bahwa fluktuasi jangka pendek tetap mungkin terjadi dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gelombang dingin.
Sementara itu, Wu Chien-fu (吳健富), direktur Pusat Seismologi CWA, mengatakan 35.516 gempa bumi tercatat tahun ini, di mana 156 di antaranya terasa, mendekati rata-rata sepuluh tahun sebanyak 150.
Enam gempa bumi melebihi 6 SR, dengan gempa bermagnitudo 7,0 SR di lepas pantai Kabupaten Yilan pada Sabtu menjadi yang terkuat, kata Wu.
Selesai/JC