Taipei, 27 Des. (CNA) Pemerintah Taiwan tahun ini telah membantu pengembangan 4.100 talenta kecerdasan buatan (AI), mendukung 2.500 perusahaan dalam penerapan alat AI, serta membina 8.700 usaha kecil dan menengah (UKM) dalam verifikasi aplikasi teknologi 5G, menghasilkan manfaat industri lebih dari NT$2,37 miliar (Rp1,27 triliun), kata Kementerian Urusan Ekonomi (MOEA).
Dalam sebuah forum UKM yang dihadiri 500 peserta pada Rabu (24/12), MOEA menampilkan studi kasus, berbagi pengalaman perusahaan percontohan, serta seremoni penghargaan untuk menunjukkan capaian transformasi UKM sektor manufaktur dan jasa dalam mengadopsi teknologi guna menjaga momentum pertumbuhan.
Dalam siaran persnya, Direktorat Jenderal Pengembangan UKM dan Perusahaan Rintisan (SMESA) MOEA menyatakan Taiwan unggul di riset dan manufaktur teknologi tinggi, namun UKM paling membutuhkan alat digital yang praktis dan siap diterapkan.
Pada 2025, kata SMESA, pemerintah mendorong sebuah program yang mengajak pelaku UKM memanfaatkan platform pembelajaran digital SME Learning, membangun studi kasus industri yang terstandar, serta pendampingan pakar agar AI dan 5G terintegrasi dalam operasional usaha.
Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Pengembangan UKM dan Perusahaan Rintisan GJ Lee (李冠志) menyerahkan piagam penghargaan kepada 23 asosiasi dan organisasi yang berperan sebagai "penggerak ekosistem industri", serta 25 perusahaan percontohan transformasi yang berhasil menerapan teknologi ke operasional.
SMESA juga menjelaskan, bersama asosiasi industri dan lembaga teknologi, pemerintah mendorong pelatihan dan penerapan talenta AI dengan menyusun 14 modul pembelajaran AI berbasis kebutuhan industri.
Modul ini mencakup bidang manufaktur garmen, pengolahan logam, layanan makanan dan minuman, suku cadang kendaraan, komponen elektronik, ritel tanpa toko, serta industri pangan, dan telah berhasil melatih total 4.100 talenta AI, kata SMESA.
Selain itu, kata SMESA, melalui Platform Pendampingan Aplikasi AI yang mengintegrasikan lebih dari 200 alat AI, pemerintah secara nyata membantu 2.500 perusahaan mengadopsi AI untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kapabilitas digital.
SMESA juga mengatakan pihaknya telah membantu 8.700 UKM di seluruh Taiwan melakukan verifikasi penerapan teknologi 5G di berbagai skenario, mulai dari manufaktur, pemasaran, hingga layanan.
Upaya ini telah menghasilkan manfaat industri lebih dari NT$2,37 miliar, menegaskan bahwa AI dan 5G telah menjadi pendorong penting transformasi UKM, menurut ditjen tersebut.
Dalam forum Rabu juga ditampilkan contoh aplikasi yang berpotensi direplikasi secara luas, terbagi dalam tiga zona utama, yakni "Peningkatan Manufaktur dan Operasional", "Inovasi Model Bisnis dan Pemasaran", serta "Layanan dan Pengalaman Masa Depan".
Contoh penerapan meliputi teknologi kain digital untuk mempercepat desain, ruang komando cerdas berbasis 5G di pabrik, serta pemanfaatan AI dan realitas berimbuh (AR) untuk analisis pemasaran dan pengalaman belanja imersif, yang menunjukkan manfaat nyata teknologi bagi UKM.
(Oleh Tseng Yun-ting dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JC