Taipei, 25 Des. (CNA) Pengadilan Distrik Taipei hari Selasa (23/12) mengabulkan permintaan mantan Wali Kota Taipei Ko Wen-je (柯文哲) untuk mencabut pembatasan tempat tinggalnya selama ia masih dalam penyelidikan kasus korupsi.
Pembatasan tersebut mengharuskannya untuk tinggal di alamatnya saat ini agar ia dapat melapor kepada pihak berwenang pada waktu yang telah ditentukan dan menerima dokumen pengadilan.
Dalam sidang atas dugaan keterlibatannya dalam pelanggaran kepercayaan dan penggelapan sumbangan politik hari itu, mantan ketua Partai Rakyat Taiwan (TPP) tersebut menegaskan kembali bahwa dirinya tidak bersalah.
Ia kembali menyatakan bahwa kejaksaan "Mengarang cerita," menyusun alasan yang tidak masuk akal untuk menahannya, dan bekerja sama dengan beberapa media untuk melayani "Operasi politik."
Yuan Kontrol juga "Bekerja sama erat" dengan kejaksaan, mendendanya sebesar NT$2,4 juta (Rp1,3 miliar) dan menyita sumbangan politiknya, katanya.
Ko mengatakan ia telah menunjukkan kesabaran selama satu tahun masa penahanannya, dengan keluarga dan teman-temannya lebih marah daripada dirinya.
Ia mengatakan keluhannya yang utama adalah terlalu banyak orang yang terseret dalam kasus ini, sehingga anggota-anggota TPP merasa tidak aman.
Ia mengatakan mantan teman sekelasnya Lee Wen-tsung (李文宗) ditahan selama sebelas bulan hanya karena membalas pesan teks dan perusahaan Ketua Grup Core Pacific Sheen Ching-jing (沈慶京) "Pada dasarnya sudah tamat."
Ia juga mengatakan bahwa rekening bank dan aliran kas anggota keluarga serta kerabatnya diselidiki, dan mantan Wakil Wali Kota Pong Cheng-sheng (彭振聲) mengaku bersalah tanpa mengetahui kesalahannya.
Ko dituntut pada Desember 2024 atas dugaan menerima suap sebesar NT$17,1 juta selama masa jabatannya sebagai wali kota Taipei dan menggelapkan sumbangan politik selama kampanye pilpres 2024. Kejaksaan menuntut total hukuman 28,5 tahun.
Lee adalah kepala keuangan kampanye presiden Ko, sementara Sheen terlibat karena menyuap Pemerintah Kota Taipei terkait proyek pengembangan properti.
Setelah dibebaskan dengan jaminan NT$70 juta pada September, Ko tidak diizinkan mengubah tempat tinggalnya dan dilarang meninggalkan negara. Ia juga diwajibkan mengenakan alat pelacak di pergelangan kaki dan membawa ponsel yang dikeluarkan pemerintah untuk memantau keberadaannya.
Pengacaranya pada Selasa meminta pencabutan pembatasan tempat tinggal agar ia dapat tinggal bersama ibunya yang sudah lanjut usia di Hsinchu.
Ia juga menyebutkan komitmen untuk menghadiri berbagai acara di seluruh negeri selama musim liburan, dengan catatan bahwa proses pengadilan tidak diharapkan selesai sebelumnya, sehingga perjalanan harian ke Taipei menjadi sulit.
Ko mengatakan ia sudah diawasi secara digital dan selalu hadir di pengadilan tepat waktu tanpa pelanggaran selama tiga bulan terakhir.
Ia menambahkan, mengingat tingginya perhatian media terhadap jadwalnya, tidak ada risiko ia akan melarikan diri.
Dengan mempertimbangkan tahap proses pengadilan, alasan permintaan tersebut, dan prinsip proporsionalitas, pengadilan mengabulkan permintaan tersebut.
Selesai/JC