Kepala KDEI Taipei kunjungi PMI di pulau Matsu, temui Bupati Lienchiang soal pendirian musala

23/12/2025 19:57(Diperbaharui 23/12/2025 19:57)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Arif Sulistiyo, kepala KDEI Taipei (5 dari kanan) mengunjungi ABK di pelabuhan Matsu sembari berdialog bersama. (Sumber Foto : KDEI Taipei).
Arif Sulistiyo, kepala KDEI Taipei (5 dari kanan) mengunjungi ABK di pelabuhan Matsu sembari berdialog bersama. (Sumber Foto : KDEI Taipei).

23 Des. (CNA) Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI Taipei) Arif Sulistiyo mengunjungi pulau Matsu selama dua hari untuk menemui anak buah kapal (ABK) Indonesia, dan menemui bupati Lienchiang untuk berdiskusi soal pendirian musala bagi pekerja migran Indonesia (PMI), tulis rilis pers KDEI.

Dalam kunjungan yang digelar pekan lalu ini, pertemuan antara kepala KDEI menemui Bupati Lienchiang, Wang Chung-Ming (王忠銘), diselenggarakan Kantor Pemda Lienchiang yang berlokasi di Kota Praja Nangan. Kunjungan ke Lienchiang atau yang lebih dikenal sebagai pulau Matsu ini sebagai upaya KDEI Taipei menjangkau PMI yang berada di pulau-pulau terluar dari Taiwan, tulis keterangan tersebut.

Sebelum pertemuannya bersama Wang, Arif terlebih dahulu menemui perwakilan PMI yang bekerja di wilayah tersebut. Para PMI yang berdomisili di pulau itut diperkirakan jumlahnya sebanyak 270 orang. Beberapa di antaranya sudah bekerja hingga 16 tahun lamanya, tutur Arif.

Dari hasil sosialisasi bersama para PMI, mereka mengusulkan untuk didirikannya musala. 

“Penyediaan musala ini juga dapat menjadi daya tarik bagi turis, Matsu menjadi destinasi wisata yang ramah bagi muslim,” ungkap Arif.

Selain itu, Arif juga ingin memastikan adanya fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang dilengkapi air panas di pelabuhan bagi para ABK yang sangat dibutuhkan saat musim dingin mengingat hampir semua ABK tinggal di kapal.

Tak hanya berbincang dengan para ABK di pelabuhan, kepala KDEI Taipei yang bertemu langsung dengan empat PMI yang bekerja di sektor domestik. Para PMI menyampaikan bahwa kondisi kerja berjalan baik dan relatif tidak mengalami kendala, bahkan sebagian di antaranya telah bekerja lebih dari 10 tahun di pulau itu, tulis keterangan tersebut.

Sementara dalam pertemuannya dengan Wang, Arif berdiskusi mengenai usulan pendirian musala di kabupaten tersebut.

Pada malam harinya, Arif juga mendatangi pelabuhan dengan berdialog bersama puluhan PMI di sekitar Pelabuhan Matsu. PMI yang ditemui berasal dari berbagai sektor meliputi ABK, perikanan teritorial, pekerja konstruksi, pekerja informal, serta sebagian ABK Kapal Niaga, menurut keterangan tersebut.

Dalam pertemuannya, Arif menyampaikan hasil pertemuan dengan Bupati Lienchiang, pada siang harinya, bahwa ada dua poin penting yang ia sudah diskusikan, yaitu upaya mendorong penyediaan fasilitas dasar di kawasan pelabuhan, meliputi fasilitas ibadah berupa musala serta fasilitas MCK yang layak, termasuk ketersediaan air panas, terutama pada musim dingin. 

Pemerintah setempat merespons positif dan akan mengoordinasikan instansi terkait serta para majikan untuk mengupayakan realisasi fasilitas tersebut, tulis pernyataan KDEI. 

Arif Sulistiyo, kepala KDEI juga menemui PMI pada malam hari untuk berdialog. (Sumber Foto : KDEI Taipei).
Arif Sulistiyo, kepala KDEI juga menemui PMI pada malam hari untuk berdialog. (Sumber Foto : KDEI Taipei).

Arif juga menyampaikan berbagai imbauan penting kepada PMI, antara lain agar menjaga kerukunan, mengelola keuangan dengan bijak, serta menjaga komunikasi dengan keluarga di Indonesia. PMI juga diingatkan untuk waspada terhadap permasalahan hukum, menjauhi narkoba, mengurangi konsumsi minuman beralkohol, serta berhati-hati dalam berlalu lintas dengan mematuhi aturan.

Terkait kesejahteraan, kunjungan KDEI juga menjelaskan perbedaan ketentuan gaji ABK dipengaruhi oleh perbedaan dasar hukum antara ABK teritorial dan ABK niaga. Saat ini gaji ABK niaga masih berada di kisaran US$550 (Rp9.233.014) berbeda dengan ABK yang bekerja di sektor teritorial dan KDEI Taipei terus mengupayakan langkah-langkah peningkatan kesejahteraan. 

Selain itu juga dijelaskan terkait durasi kontrak sektor konstruksi, pengembalian sisa pajak, ketentuan pendaftaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, serta himbauan untuk menghindari pinjaman online.

KDEI Taipei menyerahkan bantuan selimut dan jaket musim dingin kepada ABK. (Sumber Foto : KDEI Taipei).
KDEI Taipei menyerahkan bantuan selimut dan jaket musim dingin kepada ABK. (Sumber Foto : KDEI Taipei).

Menutup pertemuan, KDEI Taipei menyerahkan bantuan selimut dan jaket musim dingin kepada ABK yang membutuhkan dan menghimbau agar para ABK dan PMI jika ada masalah untuk segera melapor ke saluran siaga milik bidang ketenagakerjaan, dan terus memantau informasi dari media sosial milik KDEI.

(Oleh Miralux)
Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.