New Taipei, 23 Des. (CNA) Seorang pria yang berjalan melintasi Taiwan dengan mengenakan kostum samurai diinterogasi oleh polisi di dekat Jiufen pada hari Senin karena kekhawatiran terhadap pedangnya, mengingat masyarakat masih waspada setelah insiden penusukan massal di Taipei pada Jumat lalu.
Departemen Kepolisian New Taipei menerima laporan pada Selasa sore tentang pria berusia 22 tahun bermarga Chen (陳), setelah ia terlihat berjalan di jalan pegunungan dekat Jiufen, sebuah kota wisata yang populer.
Pria tersebut mengenakan "celana lentera kendo" dan topi jerami, membawa botol air berbentuk labu, serta tampak membawa pedang samurai yang disandang di punggungnya, kata polisi.
Tujuh petugas yang dikerahkan ke lokasi mengepung dan mendekati Chen, yang dengan mudah bersedia untuk diinterogasi. Ia diketahui membawa pedang sepanjang 60 sentimeter, yang bilahnya tidak tajam namun runcing di ujungnya, menurut polisi.
Polisi membawa Chen ke Kantor Polisi Ruifang, di mana ia menjelaskan bahwa dirinya hanya tertarik pada budaya samurai Jepang, dan tidak berniat melukai siapa pun.
Chen menjelaskan bahwa ia berangkat dari Tainan bulan lalu untuk berjalan keliling Taiwan, dan telah melewati Kaohsiung, Pingtung, Taitung, Hualien, dan Yilan tanpa masalah, sebelum tiba di Jiufen pada Jumat lalu.
Pada pukul 11 pagi hari Senin, kata Chen, ia keluar dari hotelnya di Jiufen untuk melanjutkan perjalanannya, namun tak lama kemudian dijemput oleh polisi.
Chen mengatakan ia membeli pedangnya -- yang kemudian dikirim untuk diperiksa sebagai barang bukti -- seharga ¥26.000 (Rp2,7 juta) saat perjalanan ke Kyoto tahun lalu.
Polisi mengatakan bahwa dengan membawa barang berbahaya secara terbuka, tindakan Chen sudah cukup untuk menimbulkan kepanikan publik.
Setelah diinterogasi, ia dirujuk ke Kantor Kejaksaan Distrik Keelung untuk diselidiki atas dugaan pelanggaran terhadap keselamatan publik, kata polisi.
Selesai/