Legislatif Taiwan setujui kenaikan denda pelanggaran lalu lintas

24/12/2025 13:40(Diperbaharui 24/12/2025 13:40)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Seorang pengendara sepeda motor menggunakan ponsel mereka saat berhenti di lampu merah. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Seorang pengendara sepeda motor menggunakan ponsel mereka saat berhenti di lampu merah. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 24 Des. (CNA) Yuan Legislatif (Parlemen) pada Selasa (24/12) mengesahkan amandemen Undang-Undang Pengelolaan dan Sanksi Lalu Lintas Jalan yang meningkatkan hukuman untuk pelanggaran lalu lintas tertentu, termasuk menggunakan ponsel dan merokok saat berkendara.

Amandemen tersebut disahkan tanpa keberatan.

Denda untuk menggunakan ponsel genggam, komputer, atau perangkat lain untuk melakukan panggilan, berbicara, mengirim dan menerima data, atau melakukan tindakan lain yang dapat menghambat operasi yang aman saat mengendarai sepeda motor dinaikkan menjadi NT$1.200 (Rp639 ribu) dari NT$1.000.

Mereka yang mengemudikan mobil atau mengendarai sepeda motor dan memegang, merokok, atau menyalakan rokok dengan cara yang membahayakan keselamatan publik akan dikenakan denda sebesar NT$1.200, naik dari NT$600, menurut amandemen.

Amandemen juga menetapkan pengemudi yang tidak mengurangi kelajuan di area yang ditandai sebagai zona sekolah atau rumah sakit dan yang menyebabkan kematian atau cedera saat memikul tanggung jawab pidana dapat menghadapi hukuman yang ditingkatkan hingga setengah dari hukuman asli.

Ini ditetapkan seiring dengan meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas di Taiwan yang menyebabkan korban, serta mempertimbangkan kawasan sekitar sekolah dan rumah sakit sebagai area dengan tingkat penggunaan jalan yang tinggi oleh kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

Untuk kasus yang melibatkan tes alkohol atau narkoba, amandemen tersebut merevisi titik awal tenggat waktu pelaporan polisi menjadi tanggal hasil tes diserahkan ke unit polisi, bukan tanggal pelanggaran.

Perubahan ini mengatasi celah administratif yang telah menimbulkan potensi risiko keselamatan publik, karena keterlambatan hasil tes urin dalam beberapa kasus melebihi tenggat waktu pelaporan yang diatur undang-undang selama dua bulan, sehingga pihak berwenang tidak dapat menangguhkan lisensi pelanggar.

Sementara itu, untuk kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban luka atau meninggal dan masih menunggu penentuan tanggung jawab melalui proses penilaian ahli, batas waktu penindakan dihitung sejak selesainya proses penilaian.

Adapun kasus yang tidak memerlukan penilaian ahli dan hanya memerlukan analisis, penindakan tidak dapat dilakukan jika telah melewati tiga bulan, menurut hasil amandemen.

(Oleh Wang Yang-yu, Wu Kuan-hsien, Muhammad Irfan, dan Agoeng Sunarto)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.