Taipei, 18 Des. (CNA) Kantor Kejaksaan Distrik Chiayi pada Rabu (16/12) menuntut lima orang atas peran mereka dalam kasus produksi obat terlarang ketamin, di mana diperkirakan 100 kilogram obat tersebut telah beredar di pasaran.
Kelima orang tersebut dituntut atas pembuatan narkotika Kategori 3, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pencegahan Bahaya Narkotika.
Kejaksaan tidak merekomendasikan hukuman spesifik untuk para terdakwa, tetapi meminta pengadilan untuk menjatuhkan "hukuman yang sesuai" kepada dua orang, bermarga Huang (黃) dan Su (蘇), yang berperan "kunci" dalam operasi kriminal tersebut.
Menurut tuntutan, Huang yang berusia 28 tahun menerima NT$100.000 (Rp53 juta) dari sindikat narkoba dan, mengikuti instruksi, menyewa sebuah gudang seng di daerah terpencil di Desa Shuishang, Kabupaten Chiayi, untuk dijadikan lokasi produksi narkoba.
Su (31) kemudian dilibatkan karena keahliannya dalam memproduksi ketamin, yang menurut kejaksaan ia pelajari di Kamboja. Su kemudian merekrut tiga pria tambahan untuk membantu operasi tersebut.
Pada 13 Maret 2025, Huang mengantar keempat tersangka lainnya ke lokasi produksi, dan ia juga bertanggung jawab menyediakan kebutuhan sehari-hari mereka, menurut kejaksaan.
Setelah menerima laporan tentang operasi produksi narkoba tersebut, Departemen Kepolisian Kota Taichung dan Cabang Investigasi Yunlin Direktorat Jenderal Penjaga Pantai membentuk satuan tugas gabungan dan menggerebek gudang itu pada 6 April.
Selama operasi, petugas menangkap kelima tersangka dan menyita barang bukti, termasuk ketamin, narkoba setengah jadi, bahan baku, dan peralatan pembuatan narkoba, menurut tuntutan.
Menurut kejaksaan, sebagian besar narkoba yang diproduksi pada saat penggerebekan telah beredar di pasaran, sehingga menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan publik.
Mereka mencatat bahwa Huang awalnya membantah keterlibatannya, mengklaim ia tidak tahu bahwa Su memproduksi narkoba, tetapi kemudian ia mengaku.
Kejaksaan juga mengatakan bahwa Su menolak bekerja sama dengan pihak berwenang saat penangkapannya dengan menahan kata sandi ponselnya.
Hal ini memungkinkan rekan-rekannya untuk menghapus pesan di perangkat tersebut dari jarak jauh, sehingga menghambat penyelidikan polisi, kata mereka.
Selesai/ML/ja