Taipei, 1 Des. (CNA) Para legislator dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa telah mengajukan rancangan undang-undang untuk menetapkan malam sebelum pemilihan di Taiwan sebagai hari libur nasional.
Rancangan undang-undang tersebut diajukan pada Jumat (28/11), satu tahun sebelum pemilihan pemerintah daerah Taiwan tahun 2026.
Anggota legislatif DPP, Chung Chia-pin (鍾佳濱), salah satu pengusul rancangan undang-undang tersebut, mengatakan pada Minggu bahwa menjadikan malam sebelum pemilihan sebagai hari libur nasional akan memberikan lebih banyak waktu bagi pemilih untuk bepergian ke daerah pemilihan tempat mereka terdaftar untuk memberikan suara.
Di Taiwan, pemilihan biasanya diadakan pada Sabtu, yang berarti hari libur yang diusulkan akan jatuh hari Jumat, menurut Chung.
Sementara itu, anggota legislatif dan juru bicara oposisi Kuomintang (KMT), Niu Hsu-ting (牛煦庭), mengatakan pada Minggu bahwa fraksi partai akan meninjau dan mengkonsolidasikan serangkaian rancangan undang-undang yang disusun oleh anggotanya untuk memperkenalkan pemungutan suara tidak hadir di Taiwan.
Namun, DPP telah lama menentang pemungutan suara tidak hadir, dengan alasan kekhawatiran atas potensi infiltrasi Tiongkok dan kemungkinan komplikasi teknis dalam sistem pemilu saat ini.
Menerapkan pemungutan suara tidak hadir tanpa mekanisme pengawasan pemilu yang memadai dapat mengakibatkan pemilihan yang tidak adil, kata Chung pada Minggu.
Selesai/ja