Taipei, 22 Okt. (CNA) Suhu sangat tinggi maupun sangat rendah meningkatkan risiko kejadian dan kematian akibat penyakit paru obstruktif kronik (COPD), menurut sebuah penelitian yang baru dirilis oleh Science of The Total Environment.
Penelitian dipimpin oleh Wakil Direktur Pusat Penelitian Paru-paru Taipei Medical University, Zhuang Xiao-qi (莊校奇) ini menunjukkan di lingkungan “panas ekstrem”, risiko kejadian dan kematian pasien meningkat 1,16 kali.
Sementara itu, suhu rendah ekstrem meningkatkan risiko kejadian 1,47 kali dan kematian sekitar 1,32 kali, menunjukkan bahwa suhu dingin lebih berbahaya bagi pasien COPD.
Analisis lebih lanjut menunjukkan pasien perempuan berada dalam kelompok berisiko tinggi pada suhu panas ekstrem, dengan risiko lebih tinggi 0,14 kali dibanding pria. Pasien berusia di atas 60 tahun juga lebih rentan mengalami kejadian atau kematian akibat perubahan suhu ekstrem.
Selain itu, penelitian tersebut menunjukkan bahwa populasi di Asia lebih mudah terpengaruh oleh perubahan iklim ekstrem dengan peningkatan risiko penyakit dan kematian hingga 1,35 kali lipat. Namun, di wilayah Eropa, suhu ekstrem rendah juga meningkatkan risiko serupa hingga 1,4 kali lipat.
Zhuang menjelaskan bahwa COPD merupakan salah satu penyebab kematian utama secara global dan termasuk dalam 10 besar penyebab kematian di Taiwan, terkait faktor merokok jangka panjang dan polusi udara. Suhu ekstrem juga memicu penyakit kardiopulmoner akibat kombinasi perubahan iklim, kelembapan, dan kualitas udara, tambahnya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi perubahan iklim yang semakin sering terjadi. Saat musim panas maupun musim dingin, penggunaan masker dapat mengurangi paparan polusi, dan lansia disarankan memperhatikan fluktuasi suhu di pagi dan malam hari.
Wakil direktur tersebut juga mendesak pemerintah disarankan mengeluarkan peringatan dini kesehatan sebelum datangnya gelombang panas atau dingin, memperkuat pemantauan pasien, serta menyediakan dukungan komunitas dan fasilitas medis untuk menurunkan risiko penyakit dan kematian yang tidak perlu.
(Oleh Chen Chieh-ling dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JA