Taichung, 20 Okt. (CNA) Anggota Dewan Kota Taichung Wang Li-jen (王立任) hari Senin (20/10) menyoroti bahwa warga atau pekerja migran kerap menangkap kepiting darat di sekitar kawasan perlindungan, yang ia sebut mengancam keseimbangan ekosistem sementara belum terjangkau peraturan.
Dalam sebuah rapat di Dewan Kota, Wang mencatat bahwa tiga dari seratus tempat kematian hewan akibat tertabrak kendaraan terbanyak di Taiwan berada di Taichung, termasuk Jalan Hutan Daxueshan, sekitar Jalan Tol Nasional No. 1, dan Lahan Basah Gaomei.
Hewan yang paling sering menjadi korban di tiga lokasi tersebut berturut-turut adalah ular, bangau putih, dan kepiting darat, kata Wang dari Partai Progresif Demokratik.
Dalam beberapa tahun terakhir, di sekitar Lahan Basah Gaomei, salah satu ikon ekologi penting di Taichung, sering terjadi kasus warga atau pekerja migran menangkap kepiting darat, ucapnya.
Kepiting darat memiliki kebiasaan hidup di darat namun bertelur di laut, sehingga terkadang meninggalkan kawasan perlindungan dan harus menyeberangi jalan, kata Wang.
Menurut peraturan, kata Wang, penangkapan hewan liar dilarang di kawasan perlindungan lahan basah, namun setelah kepiting darat keluar dari zona tersebut, belum ada aturan yang secara jelas melarang atau mengaturnya.
Jika kepiting darat gagal kembali ke laut untuk bereproduksi, populasinya akan terus menurun, yang juga akan memengaruhi spesies laut yang bergantung pada larva mereka sebagai sumber makanan, sehingga merusak keseimbangan ekosistem lahan basah dan wilayah pesisir, ujarnya.
Menanggapi itu, Wakil Wali Kota Mark K. Huang (黃國榮) menyatakan edukasi dan sosialisasi akan dimulai dari sekolah, dan pihaknya akan memperkuat kerja lintas departemen untuk mempromosikan upaya pencegahan kematian hewan akibat tertabrak.
Kepala Biro Pertanian Taichung, Chang Ching-chang (張敬昌), menambahkan bahwa selain melakukan sosialisasi, pihaknya akan memasang papan informasi di sekitar Lahan Basah Gaomei.
Jika hasil sosialisasi dan papan peringatan masih belum efektif, pemerintah akan mempertimbangkan penyusunan peraturan daerah untuk melindungi ekosistem tersebut, ujarnya.
(Oleh Chao Li-yen dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF