Taipei, 20 Okt. (CNA) Anak buah kapal (ABK) migran di Kota Hsinchu hari Minggu (19/10) menikmati bazar dan layanan kepedulian sekaligus mengikuti sosialisasi pengurangan sampah laut, kata pemerintah kota, yang menggelar acara tersebut bersama Direktorat Jenderal Perikanan (FA).
Dalam kegiatan menjelang musim dingin ini, panitia membagikan perlengkapan hangat seperti jaket berbulu dan kantong tidur, serta menyediakan layanan potong rambut gratis, stan kuliner khas Indonesia, dan area sosialisasi hukum, kata pemerintah kota dalam sebuah rilis pers.
Melalui acara ini, kata pemerintah kota, mereka berharap para ABK migran dapat merasakan sapaan hangat dan keramahan dari mereka meski berada di negeri asing.
Pelaksana Tugas Wali Kota Hsinchu Chiu Chen-yuan (邱臣遠) menyampaikan bahwa perkembangan sektor perikanan di Hsinchu selama bertahun-tahun sangat bergantung pada kerja keras para ABK migran.
Mereka bukan hanya mitra penting dalam industri perikanan kota, tetapi juga bagian dari kehidupan masyarakat Hsinchu, kata Chiu.
Dalam kegiatan yang turut memadukan tema reduksi plastik dari sumbernya dan konservasi laut ini, melalui pendidikan publik dan tindakan nyata, masyarakat juga diajak untuk bersama-sama melindungi sumber daya laut dan mewujudkan keberlanjutan lingkungan, kata pemerintah kota.
Sejumlah lembaga turut menggelar sosialisasi isu perdagangan manusia, penipuan pekerja migran, dan pencegahan narkoba, serta membuka stan konsultasi multibahasa untuk membantu tenaga kerja asing memahami cara melindungi diri dan mengakses bantuan.
Pemerintah kota juga mengimbau para agensi dan agensi tenaga kerja perekrutan untuk mematuhi peraturan dalam mempekerjakan pekerja migran.
Menurut Departemen Urusan Ketenagakerjaan dan Pemuda Kota Hsinchu, ABK migran merupakan mitra penting dan tak tergantikan dalam pengembangan perikanan di Hsinchu, seiring mereka bekerja keras di laut lepas dalam kondisi yang berat dan penuh tantangan.
Pemerintah kota secara berkelanjutan mengadakan kegiatan kepedulian dan sosialisasi hukum untuk membantu para ABK memahami hak-hak serta pentingnya keselamatan kerja, kata departemen tersebut.
Selain itu, pemerintah kota juga mengoordinasikan sumber daya komunitas, penerjemahan bahasa, serta layanan bantuan kehidupan sehari-hari agar para ABK migran dapat merasakan kehangatan dan pendampingan selama bekerja dan tinggal di Hsinchu, kata departemen tersebut.
Departemen tersebut juga mendorong para nelayan untuk aktif mengumpulkan sampah laut selama bekerja, serta memilah dan mendaur ulangnya dengan baik setelah kembali ke pelabuhan, sehingga mereka dapat menjadi mitra berkelanjutan dalam menjaga kelestarian laut.
Mingadi dari Indonesia menyampaikan bahwa ia telah bekerja di Hsinchu selama lebih dari 14 tahun dan setiap tahun selalu mengikuti kegiatan kepedulian yang diadakan pemerintah kota.
Selama bertahun-tahun, kantong tidur dan jaket yang diterimanya selalu memberi rasa hangat dan aman ketika bekerja di laut, kata Mingadi, yang tahun ini juga mencoba layanan potong rambut gratis.
Selesai/IF