Taipei, 20 Okt. (CNA) Mahasiswa National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) dan dua rekannya dari Indonesia telah mengembangkan sebuah platform berbasis kecerdasan buatan (AI) yang membantu perusahaan menemukan calon pelanggan dan mitra, yang kemudian meraih penghargaan dari universitas.
NTUST dalam sebuah rilis pers hari Senin (20/10) mengatakan dalam ajang tahunan yang digelar asosiasi alumni universitas tersebut, Taiwan Tech Young Entrepreneurs' Rising Star Competition, terdapat 28 tim yang terpilih.
Tim yang didirikan mahasiswa magister asal Taiwan Jimmy Shih (施鈞譯) serta dua rekannya yang berasal dari Indonesia, Ikhwan Iqbal dan Aldi Permana, berhasil meraih penghargaan unggulan dan hadiah modal usaha NT$ 1 juta (Rp542 juta), di samping bonus kewirausahaan NT$250.000 dari asosiasi alumni.
Produk yang dikembangkan tim lintas negara tersebut merupakan platform otomatis berbasis AI yang membantu perusahaan dengan cepat menemukan calon pelanggan, kandidat, maupun mitra bisnis potensial, kata NTUST.
Menurut Shih, nilai inti produk ini terletak pada otomatisasi proses pencarian dan penyaringan daftar kontak yang biasanya rumit dan memakan waktu, sehingga para profesional dapat lebih fokus pada interaksi antarusaha yang bersifat strategis.
Misalnya, sebuah perusahaan desain yang tiba-tiba membutuhkan mitra manufaktur luar negeri sering kali tidak tahu harus memulai dari mana, kata Shih, produknya dapat segera memberikan daftar prospek yang akurat, sehingga menghemat banyak waktu dan tenaga kerja.
Berbicara mengenai motivasi di balik pendirian perusahaan rintisan ini, Shih menjelaskan bahwa baik dalam pengembangan bisnis maupun perekrutan tenaga kerja, proses pencarian sering kali seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Oleh karena itu, ujarnya, tim mereka bertekad untuk menggunakan teknologi AI guna memecahkan masalah yang ia sebut paling membosankan namun paling krusial tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa para juri dalam ajang ini merupakan alumni yang menjabat sebagai ketua perusahaan, sehingga mereka lebih menekankan visi jangka panjang dan karakter pribadi wirausahawan, bukan hanya detail teknis pelaksanaan.
Rektor NTUST Yen Jia-yush (顏家鈺) menyampaikan bahwa berwirausaha memerlukan keberanian dan tekad untuk tidak takut gagal, dan dalam prosesnya, para wirausahawan pasti akan menghadapi berbagai tantangan.
Ia menegaskan bahwa banyak alumni NTUST yang telah berhasil membangun usaha merupakan teladan berharga bagi mahasiswa, dan universitas akan terus menjadi penopang yang kuat dengan menyediakan sumber daya dan platform untuk mendukung para wirausahawan muda.
(Oleh Phoenix Hsu dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF