Taipei, 6 Okt. (CNA) Pengadilan Distrik Taipei telah memerintahkan penahanan terhadap empat orang yang terkait dengan pusat penyembuhan spiritual setelah kematian seorang pria berusia 30 tahun yang ditemukan tidak sadarkan diri di fasilitas tersebut pekan lalu.
Keempat orang tersebut dilarang berkomunikasi dengan orang lain selama penyelidikan berlangsung.
Pengadilan menyetujui penahanan Wang Yu-chieh (王禹婕), pendiri ASL International Body-Mind-Spirit Healing Academy, bersama saudaranya yang juga direktur operasional Wang Shao-cheng (王劭丞), kepala eksekutif Wu Tsung-ju (吳宗儒), dan konsultan penyembuhan Lin Cheng-yi (林承毅), atas dugaan penahanan secara tidak sah dan penganiayaan yang berakibat fatal, pada hari Jumat dan Sabtu.
Polisi mengatakan korban, bermarga Lin (林), ditemukan tanpa tanda-tanda vital pada akhir 29 September di akademi tersebut yang terletak di Distrik Zhongshan, Taipei, dan dinyatakan meninggal pada dini hari berikutnya.
Kejaksaan menemukan memar di wajah dan tubuh korban serta mencatat bahwa ia sangat kurus, sehingga menimbulkan dugaan bahwa ia telah mengalami penganiayaan sebelum kematiannya.
Menurut media lokal, Lin telah tinggal di pusat tersebut selama sekitar lima tahun dan dilaporkan dikenai pembatasan diet yang ketat serta ditekan untuk merekrut peserta baru.
Ketika calon peserta menolak untuk bergabung, pimpinan diduga mengadakan "rapat kritik" di mana Lin dipukuli dan tidak diberi makan.
Keempat orang tersebut ditahan setelah polisi meninjau rekaman kamera pengawas dan bukti lainnya, namun mereka membantah melakukan penganiayaan, mengklaim bahwa luka-luka Lin disebabkan oleh "sujud seluruh tubuh" dan "terapi tampar," yang menurut mereka merupakan bagian dari "praktik penyembuhan" di pusat tersebut.
Didirikan pada tahun 2015, organisasi ini mempromosikan kursus seperti "diagnosis chakra" dan "pemujaan energi," dengan biaya tahunan yang dilaporkan mencapai NT$200.000 (Rp108,6 juta), menurut media lokal.
Akademi ini sebelumnya pernah muncul dalam fitur promosi yang menggambarkannya sebagai "institut holistik internasional," meskipun sebagian besar liputan tersebut dilaporkan merupakan iklan berbayar.
Selesai/IF