Hualien, 6 Okt. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德) hari Minggu (5/10) mengumumkan tambahan subsidi sebesar NT$200.000 (Rp108,7 juta) per rumah tangga untuk perbaikan rumah di daerah Hualien yang terdampak banjir, saat melakukan inspeksi terhadap upaya pemulihan setelah meluapnya danau penghalang Sungai Matai'an bulan lalu.
Saat mengunjungi Jalan Fozu di Desa Guangfu, salah satu daerah yang paling parah terdampak, Lai mengatakan subsidi baru ini akan melengkapi bantuan pemerintah yang sudah ada, yang meliputi NT$1 juta untuk setiap korban meninggal atau hilang, NT$250.000 untuk korban luka berat, NT$100.000 per rumah tangga sebagai santunan duka, dan NT$50.000 untuk pekerjaan pembersihan.
Sebelumnya, Lai menerima pengarahan di Pabrik Gula Hualien dari Chi Lien-cheng (季連成), koordinator utama di Pusat Operasi Darurat Pusat (CEOC), yang melaporkan 18 kematian, 157 luka-luka, dan enam orang masih hilang hingga hari Minggu.
Chi mengatakan pembersihan jalan utama telah selesai 95 persen dan diperkirakan mencapai 98 persen pada akhir hari, sementara empat sekolah lokal, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan Komersial dan Industri Nasional Kuangfu, dijadwalkan akan dibuka kembali hari Selasa.
Ia menambahkan bahwa sekitar 30 kilometer saluran air pinggir jalan yang tersumbat sedang dibersihkan dan diperkirakan selesai pada 18 Oktober.
Jembatan gorong-gorong sementara di atas jembatan Matai'an yang hanyut diperkirakan akan dibuka pada 15 Oktober, diikuti dengan pembangunan jembatan baja pada Januari 2026 dan jembatan permanen pada akhir 2027, kata Chi.
Kementerian Pertanian juga akan membuka pusat layanan satu atap di Guangfu hari Selasa untuk memproses permohonan bantuan dan subsidi dari para petani yang terdampak, menurut Chi.
Bupati Kabupaten Hualien, Hsu Chen-wei (徐榛蔚), mendesak pemerintah pusat untuk membantu menstabilkan tanggul dan sistem drainase sementara, memperingatkan bahwa saluran air yang tersumbat dapat memicu banjir lebih lanjut.
Anggota legislatif Fu Kun-chi (傅崐萁) juga menyoroti penumpukan sedimen yang parah dan mengemukakan kemungkinan relokasi beberapa desa.
Hsu menegaskan kembali bahwa sekitar 6 juta meter kubik lumpur telah menimbun lebih dari 400 hektar lahan pertanian dan rumah, menekankan perlunya pembersihan total.
Lai menegaskan kembali bahwa "Pemerintah pusat akan sepenuhnya mendukung upaya lokal," seraya menambahkan bahwa usulan-usulan akan ditinjau melalui pusat komando tanggap bencana.
Selain itu, ia menguraikan empat prioritas pemulihan -- memantau ketinggian sungai, memperkuat tanggul, menghilangkan lumpur, dan memperbaiki rencana evakuasi -- untuk menurunkan status peringatan merah saat ini.
Lai juga memuji para relawan lokal dan internasional serta mendesak lembaga terkait untuk bekerja cepat menemukan enam orang yang masih hilang.
Selesai/IF
