Taipei, 29 Sep. (CNA) Workshop self improvement atau pengembangan diri bagi pekerja migran Indonesia (PMI) diadakan di Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei oleh tiga institusi sekaligus dari Indonesia yaitu Universitas Brawijaya, Bank Mandiri dan OMG beauty Paragon Corp, diikuti oleh sebanyak 60 peserta yang hadir pada Minggu (28/9) dimulai pukul 10.00 pagi hingga 4 sore, ujar Mira Caliandra, analis bidang Ketenagakerjaan KDEI.
Kegiatan yang pertama pada pagi hari yaitu Stress Management dibawakan oleh Universitas Brawijaya. Mila, seorang PMI yang sudah 12 tahun lebih tinggal di Taiwan menuturkan bahwa pada sesi pertama ia memperoleh ketenangan karena diajarkan bagaimana cara mengelola stres.
“Kita di sini kan kerja. Waktu kerja dan istirahat ini perbandingannya jauh berbeda. Jadi kita sering merasa capek, lelah. Jadi di sesi pertama kita diajarkan bagaimana untuk menghilangkan stres,” ujar Mila yang bekerja di Taipei ini.
Saat ditemui CNA, Mira, analis bidang ketenagakerjaan KDEI juga mengungkapkan pernyataan serupa bahwa dalam kesehariannya bekerja, teman-teman PMI pasti pernah merasakan stres. Sesi manajemen stres tidak hanya mengajarkan teori saja, melainkan juga praktik.
“Pada sesi ini diberikan latihan pernafasan, grounding (teknik melepaskan diri dari pikiran negatif) dan mengingat tujuan kita ada di sini. Dengan mengingat hal-hal yang kita sudah dapatkan dulu, maka itu bisa menjadi penghilang stres,” ungkap Mira.
Sesi selanjutnya pukul 1 siang mengenai pengelolaan keuangan dibawakan secara khusus oleh Tut Sri Handayani, Vice President Government Project Bank Mandiri kantor pusat. Kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi PMI di luar negeri mengenai pengelolaan keuangan dengan harapan setelah pulang ke Indonesia mereka mempunyai tabungan dan bisa membuka usaha di Indonesia.
“Kami juga memberikan pelatihan untuk PMI dengan menawarkan kegiatan apa yang dibutuhkan. Selain itu kita juga membekali mereka dengan pelatihan di negera penempatan. Jadi, ketika pulang ke Indonesia sudah punya modal siap membuka usaha. Saat pulang ke Indonesia, kita juga tetap mendampingi purna PMI, sehingga bisa berhasil membuka usaha dan menjadi bapak/ibu PMI yang sudah berhasil dan dapat membimbing PMI yang lainnya,” ungkap Sri kepada CNA di akhir acara.
Mila pun menilai bahwa pelatihan pengelolaan keuangan juga penting bagi dirinya sebagai PMI.
“Bank Mandiri mengajarkan bagaimana mengelola keuangan seperti menabung, jangan semua uang hasil bekerja dikirim ke keluarga. PMI juga harus juga memikirkan untuk membuka usaha apa setelah pulang ke Indonesia,” ujar Mila.
Sementara itu, Mira dari KDEI Taipei menuturkan bahwa sebenarnya penghasilan PMI di Taiwan banyak, tetapi tidak akan menghasilkan apa-apa jika tidak dikelola dengan baik.
“PMI kita ada yang penghasilannya Rp10 juta bahkan ada yang hampir Rp20 juta kalau sudah senior dan mendapat lemburan. Harapannya penghasilan ini tidak untuk keluarga saja melainkan juga untuk diri sendiri. Untuk mengelola keuangan ada modal, tabungan, dana darurat dan bagaimana cara membuka usaha, jadi apa yang diajarkan Bank Mandiri sangat bermanfaat sekali,” ujar Mira.
Sesi terakhir dimulai pada pukul 3 hingga 4 sore dengan menampilkan Winda, sebagai pembicara dari Paragon Corp., National Customer Business Development dengan produk OMG beauty. Dalam sesi ini Winda memaparkan demo make up sehari-hari.
“Kita memberikan cara bagaimana mengaplikasikan make up sehari-hari bagi teman-teman PMI agar terlihat cantik. Semangatnya untuk membuat teman-teman agar terlihat semakin cantik dalam kesehariannya,” ujar Winda yang baru pertama kali melakukan demo make up di Taiwan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Mila, bahwa OMG beauty mengajarkan tentang penggunaan make up dasar seperti foundation (alas bedak) dan make up sehari-hari yang simpel namun tetap cantik.
Sedangkan Mira mengharapkan dengan adanya pelatihan make up ini PMI termotivasi untuk bagaimana menjadi MUA (Make up artist) secara dasar apa saja yang perlu dipersiapkan.
“Tujuan keseluruhan ketiga acara dalam 1 hari diharapkan agar teman-teman PMI bisa sejahtera secara mental dan finansial,” ungkap Mira menutup wawancara di akhir acara.
(Oleh Miralux)
Selesai/ IF