Taipei, 28 Sep. (CNA) Menjelang Festival Pertengahan Musim Gugur, Kementerian Pertanian (MOA) pada Jumat (26/9) mengingatkan masyarakat untuk tidak membawa produk babi dari luar negeri ke Taiwan karena risiko demam babi Afrika (ASF).
Saat ini ASF terdapat di 82 negara, termasuk 19 negara di Asia, dengan Taiwan dan Jepang menjadi satu-satunya negara di Asia Timur yang masih bebas dari penyakit tersebut, kata Du Li-hwa (杜麗華), pelaksana tugas direktur jenderal Badan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tumbuhan MOA.
Du, yang juga menjabat sebagai wakil kepala Pusat Operasi Darurat Sentral ASF, mendesak otoritas perbatasan untuk tetap waspada terhadap ASF, sambil menyarankan masyarakat untuk tidak membawa produk daging babi ke Taiwan atau membeli daging secara daring dari luar negeri.
Ia juga meminta masyarakat untuk mengingatkan teman dan kerabat di luar negeri agar tidak mengirim kue bulan berisi daging babi atau hadiah terkait lainnya, demi membantu menjaga status Taiwan yang bebas ASF.
Peringatan ini disampaikan menjelang Festival Pertengahan Musim Gugur pada 6 Oktober, saat keluarga biasanya saling memberi kue bulan sebagai hadiah dan berkumpul untuk memanggang serta makan daging.
Menurut pusat ASF, jumlah pelancong, pengiriman kurir, dan paket internasional yang membawa produk hewan terlarang biasanya memuncak di sekitar Festival Pertengahan Musim Gugur, dengan kue bulan berisi daging babi dari luar negeri menjadi pelanggaran terbanyak.
Taiwan mulai memberlakukan denda sebesar NT$200.000 (Rp109,9 juta) bagi pelanggar pertama yang kedapatan membawa produk babi ke dalam negeri dan NT$1 juta untuk pelanggaran berulang.
Dari 1 Agustus 2018 hingga 31 Agustus 2025, total 9.076 sampel produk babi yang disita di perbatasan telah diuji ASF, dengan 949 di antaranya positif. Sebagian besar berasal dari Tiongkok, Vietnam, Thailand, dan Malaysia, menurut data pusat tersebut.
ASF tidak berbahaya bagi manusia, tetapi dapat mematikan bagi babi dan berpotensi menghancurkan industri peternakan babi Taiwan.
Selesai/IF