Uskup Hsinchu: Imigran mitra penting masyarakat Taiwan

22/09/2025 15:56(Diperbaharui 22/09/2025 15:56)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Acara konferensi kebersamaan imigran di Taoyuan Arena, Minggu. (Sumber Foto : Kantor Polisi Taoyuan)
Acara konferensi kebersamaan imigran di Taoyuan Arena, Minggu. (Sumber Foto : Kantor Polisi Taoyuan)

Taoyuan, 21 Sep. (CNA) Keuskupan Katolik Hsinchu dalam sebuah konferensi imigran yang dihadiri lebih dari 4.000 peserta pada Minggu (20/9) mengatakan bahwa imigran baru dan pekerja migran telah menjadi mitra penting bagi masyarakat Taiwan maupun gereja lokal.

Acara yang digelar di Taoyuan Arena ini dihadiri pekerja migran dan imigran baru dari Vietnam, Filipina, Indonesia, dan Thailand, ditandai dengan penyalaan api yang melambangkan saling menghormati dan mendukung antarkelompok dalam iman serta diisi rangkaian pertunjukan multikultural dan sesi berbagi.

Uskup Hsinchu John Lee (李克勉) dalam sambutannya menyampaikan bahwa imigran dan pekerja migran telah menjadi mitra penting bagi masyarakat dan gereja lokal, sekaligus penggerak utama dalam mewujudkan Taiwan yang sehat dan sejahtera.

Setelah lebih dari satu tahun persiapan, acara ini digelar sebagai wujud terima kasih kepada para mitra gereja, relawan, dan instansi terkait atas dukungan mereka, dengan harapan agar para imigran dapat memperoleh berkat dan hasil yang berlimpah, baik secara jasmani maupun rohani, ujarnya.

Uskup Hsinchu John Lee (kiri) dan Wakil Wali Kota Taoyuan Su Jun-pi (kanan) dalam konferensi imigran Minggu. (Sumber Foto : Pemerintah Kota Taoyuan)
Uskup Hsinchu John Lee (kiri) dan Wakil Wali Kota Taoyuan Su Jun-pi (kanan) dalam konferensi imigran Minggu. (Sumber Foto : Pemerintah Kota Taoyuan)

Wakil Wali Kota Taoyuan, Su Jun-pin (蘇俊賓), menyampaikan bahwa Taiwan memiliki lebih dari 810 ribu pekerja migran, dengan hampir 140 ribu di antaranya tinggal dan bekerja di Taoyuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, nilai produksi industri Taoyuan meningkat dari NT$2 triliun menjadi NT$4 triliun, dan di balik setiap pencapaian pembangunan kota terdapat kontribusi besar dari para pekerja migran, ujarnya.

Pemerintah kota berkomitmen menjadikan Taoyuan sebagai kota internasional yang paling inklusif, terbuka, dan ramah terhadap keberagaman, kata Su.

Ciri terbesar budaya Taoyuan adalah multikulturalisme, dan pemerintah kota bertujuan agar para pekerja migran dapat merasakannya sebagai tempat tinggal yang memberikan rasa memiliki layaknya kampung halaman sendiri, tambahnya.

Di sisi lain, Kepala Korps Kepolisian Lalu Lintas Kota Taoyuan, Lee Wei-chen (李維振), melakukan sosialisasi risiko lalu lintas yang umum dialami pekerja migran.

Ini meliputi mengendarai sepeda motor tanpa helm, berboncengan lebih dari dua orang, kelebihan muatan, berjalan malam hari dengan pakaian gelap, menyeberang jalan sembarangan, atau mengendarai motor dalam kondisi lelah setelah bekerja, ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar para pekerja migran memahami aturan penggunaan sepeda motor listrik kecil, sehingga dapat melindungi diri sendiri maupun orang lain.

(Oleh Wu Jui-chi dan Jason Cahyadi)

Selesai/ja

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.