Taipei, 12 Sep. (CNA) Dua warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di sektor perikanan Taiwan dianugerahi penghargaan anak buah kapal (ABK) migran teladan pada Jumat (12/9) dalam perayaan Hari Nelayan Nasional Taiwan, menandai kali pertama penghargaan ini diberikan National Fishermen's Association Taiwan.
Kedua pria tersebut adalah Cakida dan Soli Hun, yang telah mendedikasikan banyak tahun bagi industri perikanan Taiwan sekaligus pelayanan komunitas, kata Direktorat Jenderal Perikanan (FA) dalam sebuah rilis pers.
Baca juga: Taiwan beri penghargaan dua ABK migran Indonesia
Cakida (36) telah bekerja di kapal penangkap ikan di Pelabuhan Perikanan Kedua Tamsui, New Taipei, selama 13 tahun, menjabat sebagai kepala dek, wakil kepala teknisi, dan koki. Ia menerima penghargaan ABK migran teladan dari Asosiasi Nelayan Tamsui pada 2022, menurut FA.
Awalnya tidak terbiasa dengan kehidupan di atas kapal, Cakida akhirnya mendapat pengakuan dari kapten berkat profesionalisme dan kerja kerasnya, hingga mampu membeli sebidang tanah dan membangun rumah di kampung halamannya dalam waktu dua tahun, kata FA.
Ia juga mengenalkan saudaranya untuk bekerja di kapal yang sama.
Dengan dorongan kaptennya, Cakida mengikuti program Taiwan Pekerja Teknis Tingkat Menengah (PTTM) dan menerima pelatihan sebagai kepala teknisi tingkat dua, menurut FA.
Ia mendirikan dan mengelola asosiasi WNI dan grup pesan yang mengintegrasikan layanan obat-obatan, bantuan darurat, dan perawatan harian, serta membantu ABK baru mengenal pekerjaan mereka dengan menjadi penerjemah sukarela, tambah FA.
Ia juga turut membantu berbagai operasi penyelamatan di laut dan menyelamatkan banyak orang yang jatuh ke laut, menurut ditjen tersebut.
ABK migran Indonesia lain yang mendapatkan penghargaan, Soli Hun (47), telah bekerja di Nanfang'ao, Kabupaten Yilan, selama 17 tahun, memperoleh kepercayaan mendalam dari kapten dan rekan-rekannya berkat pengetahuan profesional yang solid.
Ia menunjukkan semangat menolong ketika membantu pemulihan dan rekonstruksi komunitas setelah Taifun Megi menyebabkan banjir parah di Su'ao, Yilan, pada 2010, kata FA.
Soli Hun juga peduli terhadap pekerja migran lokal, dengan mendirikan Forum Komunikasi Pelaut Indonesia Taiwan dan perkumpulan Bolo Jursin, menjabat sebagai direktur eksekutif Yilan Migrant Fishermen Union, hingga membantu pengelolaan serta kegiatan masjid setempat, menurut FA.
Perayaan Hari Nelayan Nasional digelar pada Jumat dan Sabtu di Tamsui Fisherman's Wharf, menampilkan pameran perikanan, pasar, lokakarya kerajinan, permainan rekreasi, dan konser, kata FA.
FA menyatakan bahwa setiap nelayan yang bekerja keras di laut beserta mitra asing mereka adalah kekuatan yang tak tergantikan bagi perikanan Taiwan.
Hari Nelayan Nasional bukan hanya perayaan, tetapi juga momen penghormatan kepada seluruh pekerja perikanan, kata FA.
Melalui penghargaan dan pertunjukan tahun ini, kata FA, mereka berharap masyarakat dapat melihat upaya Taiwan dalam keberlanjutan, inovasi, dan inklusi di sektor perikanan.
(Oleh Wang Shu-fen, Wu Kuan-hsien, dan Jason Cahyadi)
Selesai/ML