Mahkamah Agung tegaskan hukuman 6 tahun penjara untuk pelaku perdagangan manusia

12/09/2025 13:37(Diperbaharui 12/09/2025 13:37)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Mahkamah Agung. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Mahkamah Agung. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 12 Sep. (CNA) Mahkamah Agung Taiwan menguatkan hukuman penjara enam tahun empat bulan terhadap seorang pria yang memperdagangkan lima warga Taiwan untuk bekerja dalam sindikat penipuan di Myanmar.

Putusan Mahkamah Agung pada 3 September menguatkan hukuman penjara Hsiao Yung-ping (蕭詠平) dari putusan Pengadilan Tinggi Taiwan pada bulan Maret, namun memerintahkan pengadilan tingkat bawah untuk menggelar sidang ulang terkait keputusan penyitaan hasil kejahatannya, dengan alasan kurangnya bukti.

Menurut pengadilan, Hsiao merekrut korban melalui iklan Instagram yang menjanjikan "pekerjaan luar negeri dengan gaji tinggi."

Hsiao mengatakan kepada para korban bahwa pekerjaan tersebut melibatkan periklanan kasino dan layanan pelanggan, dengan upah berkisar antara NT$30.000 (Rp16 juta) hingga NT$1 juta per bulan, dan mereka dapat kembali ke Taiwan kapan saja, kata pengadilan.

Namun, para korban justru diterbangkan ke Thailand, diselundupkan ke Myanmar, dan dipaksa melakukan penipuan daring dengan target yang ketat.

Seorang korban anonim bersaksi bahwa mereka yang gagal memenuhi target dihukum dengan dipaksa melompat-lompat atau berlari. Korban mengatakan mereka ditahan di kompleks yang dijaga, di mana pria bersenjata menghalangi upaya melarikan diri, dan mereka yang mencoba kabur disiksa.

Ketika korban meminta untuk kembali ke Taiwan, kaki tangan Hsiao yang berkebangsaan Tiongkok dan mengelola kompleks mereka di Myanmar mengklaim bahwa pergi lebih awal melanggar "kontrak" dan menuntut NT$160.000 atau pengganti pekerja.

Korban akhirnya dibebaskan setelah membayar NT$70.000 dari upahnya, dengan sisanya dibayarkan oleh pacarnya.

Hsiao pertama kali dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Distrik Taipei pada Juni 2023 dan dijatuhi hukuman enam tahun empat bulan penjara atas perdagangan manusia, yang kemudian ia bandingkan.

Dalam pengadilan banding, Pengadilan Tinggi Taiwan menguatkan hukuman tersebut dan memerintahkan penyitaan hasil kejahatannya, dengan total NT$250.000.

Putusan hari Kamis terkait hukuman penjara ini bersifat final.

(Oleh Hsieh Hsing-en, Hsiao Hsu-chen, dan Miralux) 

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.