Dua pengelola asrama Kaohsiung akan didenda atas kelalaian pelaporan kasus DBD pekerja migran

12/09/2025 18:00(Diperbaharui 12/09/2025 18:00)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Kaohsiung, 12 Sep. (CNA) Dua pengelola tempat tinggal di Kaohsiung akan didenda karena tidak secara tepat waktu melaporkan demam yang dialami dua pekerja migran asal Filipina setelah mereka masuk Taiwan, yang berujung kasus demam berdarah dengue (DBD), kata Departemen Kesehatan kota hari Kamis (11/9).

Departemen tersebut dalam sebuah rilis pers hari Kamis menjelaskan bahwa pada Selasa dan Rabu terdapat empat kasus impor DBD di Kaohsiung, membuat total kasus tahun ini mencapai 18.

Salah satunya adalah pekerja migran laki-laki berusia 37 tahun asal Filipina di Distrik Daliao, yang masuk ke Taiwan pada 5 September, sehari kemudian mengalami demam, lalu dirawat pada Senin. Hasil tesnya positif DBD tipe 3, menurut departemen tersebut.

Kasus lainnya adalah pekerja migran perempuan 27 tahun asal Filipina di Distrik Qianzhen yang masuk ke Taiwan pada 7 September, sehari kemudian mengalami gejala demam, dan pada Selasa mencari perawatan medis. Hasil tesnya menunjukkan positif DBD tipe 1, menurut departemen tersebut.

Pengelola tempat tinggal kedua pekerja migran tersebut tidak melaporkan pasien mengalami demam dalam 24 jam sebagaimana diwajibkan, sehingga akan didenda antara NT$3.000 (Rp1,625 juta) hingga NT$15.000 berdasarkan Undang-Undang Pengendalian Penyakit Menular, menurut Departemen Kesehatan.

Di sisi lain, juga ada seorang remaja perempuan belasan tahun dari Distrik Zuoying, yang pada 2 September kembali dari Vietnam usai berlibur bersama keluarganya. Ia mulai mengalami gejala demam pada Senin dan mencari perawatan pada Rabu, dengan hasil tesnya pada Kamis menunjukkan positif DBD tipe 2.

Kasus lainnya adalah seorang wanita imigran baru berusia 40-an tahun dari Distrik Ziguan yang pulang ke Vietnam pada pertengahan Agustus untuk menjenguk keluarga, lalu masuk kembali ke Taiwan pada Selasa dengan kondisi demam.

Saat itu hasil tes cepat NS1 padanya negatif, dan ia menolak rawat inap dan pulang ke rumah, namun tes PCR pada Rabu menunjukkan ia positif DBD, kata Departemen Kesehatan.

(Oleh Lin Chiao-lien dan Jason Cahyadi)

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.