Empat orang ditangkap atas dugaan sindikat calo tiket disertai pemalsuan identitas di Taiwan

22/07/2025 17:01(Diperbaharui 22/07/2025 17:02)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : CNA, 22 Juli 2025)
(Sumber Foto : CNA, 22 Juli 2025)

Taipei, 22 Juli (CNA) Empat orang telah ditangkap setelah diduga bekerja sama dengan kelompok luar negeri dalam memalsukan kartu tanda penduduk (KTP) untuk membantu penggemar lolos verifikasi identitas demi masuk konser, dengan keuntungan ilegal melebihi NT$20 juta (Rp11,064 miliar), menurut Biro Investigasi Kriminal (CIB).

Wakil Komandan Korps Investigasi I CIB, Lee Chien-han (李建翰) dalam sebuah konferensi pers, Selasa (22/7) mengatakan patroli siber kepolisian menemukan penjual yang secara terbuka menawarkan tiket konser G-Dragon di Taipei Arena, di grup Facebook, bahkan menjamin pembeli dapat lolos verifikasi identitas.

Selain itu, sindikat tersebut menaikkan harga tiket, dengan tiket VVIP yang berharga asli NT$8.980 dijual kembali senilai minimal NT$50.000 per lembar, membuat CIB membentuk tim bersama kepolisian Taipei dan Taichung serta meminta Kejaksaan Distrik Taipei memimpin penyidikan, menurut biro.

Melalui pelacakan akun media sosial, tim menemukan bahwa dalang utama kasus ini adalah seorang pria bermarga Liu (柳), yang sebelumnya bekerja di bidang investigasi swasta, menurut biro tersebut.

Dalam tiga tahun terakhir, menurut CIB, Liu menjadi calo tiket, bekerja sama dengan tiga pria, pemilik toko sarapan bermarga Chan (詹), petugas keamanan Chiang (江), dan teknisi Chen (陳), yang membeli kode penukaran tiket dari kelompok pemburu tiket di Hong Kong dan menjualnya secara daring seharga enam hingga 12 kali lipat.

Para tersangka menggunakan generator nomor KTP daring untuk membuat kartu palsu dan mengedit foto KTP yang diberikan pembeli untuk memalsukan identitas sebagai pemilik tiket, menurut CIB.

Transaksi dilakukan di hotel mewah dekat Taipei Arena agar bisa langsung membantu pembeli menukar tiket dan lolos sistem verifikasi identitas di tempat konser, menurut biro tersebut.

Kelompok ini, menurut CIB, diperkirakan berhasil mendapatkan sekitar 3.000 kode penukaran tiket konser, dengan 1.500 di antaranya untuk konser G-Dragon, menghasilkan keuntungan ilegal lebih dari NT$20 juta.

Mereka juga memegang sekitar 500 kode untuk konser mendatang grup K-pop wanita Blackpink, serta tiket konser artis lain seperti penyanyi asal Singapura Stefanie Sun (孫燕姿), menurut biro tersebut.

Setelah bukti terkumpul, tim pada 15 Juli melakukan penggerebekan di beberapa lokasi di Taichung dan Hsinchu, dan menangkap keempat tersangka, menurut CIB.

Kepolisian juga menyita sekitar 1.500 kode penukaran tiket konser, 44 tiket fisik, cendera mata konser artis K-pop Kim Tae-yeon, alat pemalsu KTP, serta uang tunai sebagai barang bukti, menurut biro tersebut.

Setelah diperiksa, keempat tersangka serta beberapa pembeli tiket diserahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Taipei atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pengembangan Industri Budaya dan Kreatif serta Undang-Undang Registrasi Rumah Tangga, menurut CIB.

CIB mengimbau bahwa menjual tiket pertunjukan seni dan budaya di atas harga resmi dapat didenda sepuluh hingga 50 kali dari harga tiket, sementara menggunakan KTP palsu untuk lolos sistem verifikasi identitas dapat dikenakan hukuman penjara hingga lima tahun, detensi, dan/atau denda hingga NT$500.000.

(Oleh Huang Li-yun dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.