CHU Taiwan ke Bali terima penghargaan atas pengabdian masyarakat

11/06/2025 16:40(Diperbaharui 11/06/2025 16:40)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Edisi pertama Asia Pacific Responsible Event Awards yang diselenggarakan Asia Pacific Institute for Events Management. (Sumber Foto : CHU)
Edisi pertama Asia Pacific Responsible Event Awards yang diselenggarakan Asia Pacific Institute for Events Management. (Sumber Foto : CHU)

Taipei, 11 Juni (CNA) Chung Hua University (CHU) Taiwan hari Selasa (10/6) mengatakan mereka telah menerima penghargaan pengembangan komunitas berkelanjutan dari Asia Pacific Responsible Event Awards yang upacaranya diselenggarakan di Bali, Indonesia.

Universitas yang berbasis di Kota Hsinchu tersebut dalam sebuah rilis pers menyebutkan mereka mendapat penghargaan itu dari proyek pengabdian masyarakat (pengmas) mereka, "Kebangkitan Kamelia: Inovasi dan Revitalisasi Cerdas".

Ketua pendamping proyek, Chang Hsin-wen (張馨文), dalam presentasinya menjelaskan bahwa program ini mendorong pengembangan pariwisata sepeda dan menghidupkan kembali komunitas melalui kolaborasi tim pengmas dengan komunitas lokal, petani kamelia, dan pelaku industri setempat.

Proyek yang sudah dimulai sejak 2020 itu berfokus di kawasan perbatasan kota dan kabupaten Hsinchu, memperdalam budaya permukiman kamelia dengan pendekatan transformasi lokal yang berkelanjutan dan inovatif, tambahnya.

Tiga pilar utama proyek ini -- revitalisasi pertanian, pelestarian budaya, dan promosi pariwisata -- sukses membantu mengatasi tantangan dalam industri kamelia, kata Chang, yang juga dekan Fakultas Pariwisata CHU.

Dekan Fakultas Pariwisata CHU Chang Hsin-wen menerima penghargaan di Bali. (Sumber Foto : CHU)
Dekan Fakultas Pariwisata CHU Chang Hsin-wen menerima penghargaan di Bali. (Sumber Foto : CHU)

Pemimpin proyek sekaligus Wakil Rektor CHU, Hsieh Hung-nien (解鴻年), menambahkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, para petani kamelia menghadapi penurunan permintaan pasar, berkurangnya wisatawan, serta arus keluar pemuda, yang menyebabkan krisis regenerasi dalam industri ini.

Tim pengmas mengadopsi strategi inovatif untuk mendorong transformasi komunitas, termasuk penyelenggaraan "Konser Kamelia" yang melibatkan pemuda dan grup musik lokal guna menghidupkan atmosfer seni di pedesaan, kata Hsieh.

Mereka juga merancang "Meja Makan Kamelia" musiman yang menggabungkan elemen kamelia dan bahan pangan lokal dalam pengalaman kuliner, serta mendorong peningkatan nilai produk pertanian, tambahnya.

Tim pengmas, lanjutnya, juga bekerja sama dengan pelaku usaha lokal dalam mengembangkan teh dan wiski kamelia guna menarik minat generasi muda dan wisatawan budaya.

Selain itu, ujarnya, proyek ini menciptakan "Pameran Daring Kamelia Berbasis Kecerdasan Buatan" dengan tur 360 derajat imersif dan penjelasan cerdas, yang mempromosikan budaya kamelia ke kancah internasional.

Proyek ini juga mengintegrasikan konsep rendah karbon dengan mendesain rute wisata sepeda "Perjalanan Kecil Kamelia" yang menghubungkan kebun teh, permukiman, dan lokasi budaya, tambah Hsieh.

Asia Pacific Responsible Event Awards edisi pertama ini diselenggarakan Asia Pacific Institute for Events Management untuk memberikan pengakuan kepada proyek-proyek unggulan di bidang pembangunan berkelanjutan, pariwisata bertanggung jawab, dan revitalisasi lokal di kawasan Asia Pasifik, kata CHU.

Ajang tahun ini diikuti 20 institusi dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand, menurut rilis pers universitas.

(Oleh Jason Cahyadi)

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.